BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Kalangan nelayan meminta dinas Perikanan dan Kelautan bisa mengambil sikap tegas terkait dengan dugaan masih maraknya aktifitas illegal fishing yang terjadi di perairan Rokan Hilir (Rohil).
Potensi kekayaan laut Rohil dinilai sangat kaya, hal ini terbukti dari kerapnya perairan Rohil menjadi incaran pelaku illegal fishing dari luar daerah.
Dalam beberapa bulan belakangan aksi pencurian ikan diungkap nelayan setempat, dan bahkan ada nelayan dari luar daerah yang diamankan ke mako satpol air polres Rohil di Bagansiapiapi.
“Kami melihat illegal fishing masih merajalela, kalau dulu kami selalu ikut rombongan patroli dari Diskanlut Rohil tapi sekarang sudah jarang yang turun,” kata ketua HNSI Rohil, Ramli Kulal, di Bagansiapiapi kemarin.
Dia mengaku prihatin dengan masih maraknya aksi pencurian ikan ataupun penangkapan dengan cara tak ramah lingkungan, sehingga akibatnya nelayan setempat tidak bisa mendapatkan tangkapan yang banyak seperti biasanya.
“Kami benar-benar prihatin kenyataannya hidup nelayan kita semakin kalang kabut, kami harapkan seluruh pihak terkait bisa mencarikan solusi bersama agar perikanan laut bisa kembali berjaya,” katanya.
Menurutnya perairan yang paling rawan dengan kejadian pencurian ikan seperti daerah kecamatan Pasir Limau Kapas dengan jalur perairan terbuka luas hingga ke Selat Melaka.
Pelaku pencurian pun terangnya sering terjadi terjadi dilakukan oleh nelayan dari kabupaten tetangga, terutama dari SUmut.
“Kami minta antisipasi kasus illegal fishing ini harus diperhatikan dengan baik agar mencegah tidak terjadinya kasus anarkhis terhadap nelayan luar kembali terjadi seperti beberapa waktu lalu,” katanya.(fad/mal)