BANGKINANG (RP) - Salah satu lembaga pendidikan formal di Kabupaten Kampar yang siap mencetak tenaga yang siap kerja, adalah Politeknik Kampar yang disingkat dengan Polkam.
Polkam yang berdiri atas kesepakatan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kampar, Yayasan Datuk Tabano dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas yang tertuang dalam kontrak Nomor:09/10/D2.2/2008 tanggal, 22 April 2008.
Demikian diungkapkan Direktur Politeknik Kampar Ir Basri Syarif MEng didampingi Pembantu Direktur Bidang Umum, Keuangan dan Kepegawaian Abdul Rahman Cemda ketika ditemui di Rektorat Polkam di Bangkinang pada Jumat (1/11).
Ditambahkan Basri Syarif dan Abdul Rahman Cemda, bahwa Polkam beroperasi berdasarkan izin operasional yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, melalui Surat Keputusan Nomor 68/D/O/2008 tertanggal 8 April 2008.
Untuk menjamin ketersediaan Kampus Politeknik Kampar, Pemkab Kampar atas persetujuan DPRD Kampar telah menyetujui pembangunan Kampus Politeknik Kampar dengan sistem multiyears yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 2/2008 tanggal, 15 Februari 2008.
Secara fisik, kompleks Politeknik Kampar memiliki areal dengan luas 22,16 hektare. Politeknik Kampar beralamat di Jalan Tengku Muhammad KM 2 Bangkinang Riau 28461, Telp 0762 7015469 Faks.0762 7004467 www.poltek-kampar.ac.id. Luas total bangunan 5.084,75 M2 yang terdiri dari gedung rektorat, gedung workshop, bangunan genset, Grontank, bangunan kompresor.
Bangunan utama atau tepatnya bangunan rektorat memiliki terdiri dari tiga lantai, dimana lantai 1 difungsikan sebagai perkantoran, sedangkan lantai 2 dan 3 difungsikan sebagi ruang perkuliahan dan laboratorium. Kampus Polkam juga telah memiliki gedung peralatan praktek permesinan dengan mesin-mesin canggih seperi mesin bubut, mesin disain dengan teknologi komputer, gedung pengolahan berbagai produk olahan CPO atau disebut juga mini plant yang menjadi tempat mahasiswa untuk mengolah CPO menjadi minyak goreng berkualitas tinggi dan pembuatan sabun mandi berkualitas terbaik.
‘’Atas bantuan dari pihak Pemerintah Korea Selatan melalui Korean International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia juga telah dibangun pusat pengolahan limbah cair kelapa sawit atau limbah PKS atau tepatnya kompleks Treatment of Palm Oil Waste and Production of Bio Energy and by Product Plant dengan luas kompleks area seluas 2.400 meter persegi. Pusat pengolahan limbah cair kelapa sawit ini saat ini telah menghasilkan pupuk organik yang ramah lingkungan,’’ ungkapnya.
Pendirian Polkam dimaksudkan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam bidangnya, dan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, serta mempunyai jiwa entrepreneur dan berwawasan lingkungan. Pendidikan Politeknik dapat diikuti semua lapisan masyarakat, baik yang dari kota maupun daerah perdesaan, baik yang mampu atau kurang mampu ekonominya.
Selain itu, Polkam juga didirikan dengan maksud untuk meningkatkan pemerataan pendidikan bagi masyarakat ekonomi lemah. ‘’Makanya Polkam menerapkan kebijakan yaitu setiap tahun memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan ekonomi lemah. Sejauh ini sekitar 95 persen dari lulusan Polkam memiliki kompetensi dalam bidangnya dan mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja dan sekitar 95 persen pula lulusan Polkam terserap oleh dunia usaha dan dunia industri setiap tahunnya,’’ ucapnya.
Saat ini Polkam telah memiliki tiga bidang prodi yakni teknik pengolahan sawit (TPS), teknik perawatan dan perbaikan mesin (TPM) dan teknik informatika (TIK). Jumlah mahasiswa Polkam saat ini ada sebanyak 232 orang.(adv/a)