Percepatan Industrialisasi Perikanan Didukung

Riau | Jumat, 02 November 2012 - 09:42 WIB

PEKANBARU (RP)- Staf Ahli Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Dr Sunoto MES menegaskan, kalau saat ini salah satu program unggulan yang didorong Kementerian Perikanan dan Kelautan adalah percepatan industrialisasinya.

Berbagai upaya dan jalinan kerja sama dilakukan Kementerian Perikanan dan Kelautan RI. Misalnya saja dengan Kementerian PU dalam penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ditjen Pengairan untuk Pembangunan Sarana Irigasi Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif mempromosikan kawasan pengembangan industrialisasi perikanan.

Industriliasasi perikanan dan kelautan, menurutnya, akan lebih efektif dari pengembangan kawasan minapolitan. Karena itu, penumbuhan kawasan minapolitan digagas kementerian.

Ini disampaikan Dr Sunoto MES dalam forum pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya, Selasa (30/10) malam di Hotel Grand Central Pekanbaru.

Pertemuan yang mengangkat tema “Pengembangan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Budidaya sebagai Embrio Industrialisasi”, dari Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Perikanan dan Kelautan,  dihadiri 186 peserta dari provinsi dan kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan program minapolitan.

Hingga Oktober 2012 ini, ada sekitar 46 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapatkan program bantuan minapolitan, salah satunya Provinsi Riau.

Program minapolitan harus dilaksanakan secara integrasi dengan rencana induk atau master plan pengembangan sektor perikanan. Karena bagaimana pun juga, master plan adalah landasan yang sangat baik.

Pelaksanaan program minapolitan harus diperkuat sistem produksi hulu dan hilirnya, yakni kinerja dan produksinya. Produksi yang harus didorong harus produksi yang memiliki nilai tambah. Karena pasar membutuhkannya.

Selain itu, agar produk perikanan Indonesia bisa kompetitif dengan produk perikanan dan kelautan negara lainnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau, Prof Dr Ir H Irwan Efendi MSc didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Ihsan Kamil ST MES usai pembukaan mengatakan, sektor budidaya perikanan naik 104 persen dari tahun sebelumnya.

Dari 24 kawasan minapolitan nasional, Kampar termasuk salah satu contoh kawasan minapolitan percontohan. Fokus kegiatan minapolitan di Riau, adalah budidaya air tawar, yakni komoditas ikan patin.

Dinas Perikanan dan Kelautan Riau memberikan prioritas bantuan dana untuk kawasan minapolitan tersebut. Bantuan yang diberikan berupa kerambah, benih ikan, pakan ikan, mesin pakan ikan dan bak-bak terpal.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook