Pemprov Minta Solusi Konkret Listrik

Riau | Rabu, 02 Oktober 2013 - 10:14 WIB

Pemprov Minta Solusi Konkret  Listrik
Mahasiswi Universitas Riau melakukan orasi saat unjuk rasa di depan Kantor PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Jalan Setiabudi, Pekanbaru. Mereka menuntut penghentian pemadaman listrik bergilir oleh PLN, Selasa (1/10/2013). Foto: TEGUH PRIHATNA/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi Riau melayangkan surat teguran dan minta solusi konkret terkait penanganan krisis listrik di Riau yang ditujukan kepada pimpinan PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR).

Surat yang ditandatangani Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit tertanggal 30 September 2013 dengan Nomor: 019/UM/58.18 itu dikirimkan, Selasa (1/10), serta ditembuskan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri ESDM Jero Wacik dan Dirut PT PLN Pusat Nur Pamudji di Jakarta.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam surat tersebut, Wagubri menyebut bahwa PT PLN WRKR telah melakukan pemadaman listrik dua sampai tiga kali setiap hari secara bergiliran dalam kurun waktu 2-3 jam.

‘’Hal ini menyebabkan kekecewaan dan kerugian masyarakat di Provinsi Riau,’’ tulis Wagubri.

Oleh karena itu, Wagubri mendesak PLN mencarikan solusi konkret masalah tersebut.

Wagubri berharap, kasus byar pet ini tidak berkepanjangan, karena bisa saja menyulut aksi anarkis di tengah masyarakat. ‘’Harus segera ada solusi,’’ desak Wagubri lagi.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Riau Drs H Johar Firdaus MSi mengatakan, salah satu upaya dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi krisis listrik tersebut adalah menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Ketenagalistrikan. Usulan itu sudah disampaikan Pemprov Riau.

‘’Yang dirasakan perlu itu adalah bagaimana agar ada kewenangan daerah dalam mengatur dan mengurus permasalahan kelistrikan,’’ kata Johar.

Johar juga mengatakan, General Manager PLN WRKR sudah menemuinya memberikan keterangan langsung terkait kondisi listrik di Riau, Selasa (1/10). ‘’GM PLN Wilayah Riau mengatakan bahwa sudah ada progres, tapi GM PLN belum bisa berjanji,’’ kata Johar.

Dalam pertemuannya dengan GM PLN itu, Johar mengatakan, pihak PLN harus menyampaikan perkembangan yang mengarah ke arah kebaikan dalam mengatasi permasalahan listrik.

Di sisi lain, Johar juga meminta seluruh perusahaan-perusahaan besar di Riau untuk membantu PLN sementara waktu saat menghadapi krisis listrik akibat kerusakan pembangkit dan terlambatnya pembangunan pembangkit.

‘’Saya mengimbau perusahaan besar memiliki kelebihan cadangan listrik, bisa membantu PLN dan menyalurkan kelebihan energi listrik,’’ kata Johar.

Johar mengatakan, keadaan sekarang semua terganggu. Home industry tidak jalan, pendidikan tak berjalan maksimal, pelayanan pemerintahan amburadul, pelayanan rumah sakit terganggu.

‘’Listrik ini keperluan dasar, banyak sekali yang terganggu dan dirugikan kalau kondisi listrik kita begini,’’ kata Johar.(rul/yud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook