PEKANBARU (RP) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen-Dikti) se-Indonesia mencatat data kemauan dosen melakukan penelitian masih lemah. Soalnya dari 3.000 dosen ternyata tidak sampai 10 persen yang melakukan penelitian. Padahal pemerintah sudah menyediakan anggarannya.
Hal itu dikatakan Pembantu Rektor III Universitas Andalas (Unand) Prof Dr Novesar Djamarun yang juga reviewer proposal penelitian Dirjen-Dikti pada pelatihan penulisan proposal penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Pekanbaru, Selasa (1/10) diikuti ratusan dosen perguruan tinggi se-Riau di Gedung Guru Riau. Hadir Ketua LPPM Stikes HTP Mitra SKM MKM.
Pelatihan penulisan proposal dosen itu mengambil tema ‘’Peningkatan Sumber Daya Pelaksana Penelitian’’.
Selain Novesar, Stikes HTP juga menghadirkan pembicara dari Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Prof Dr Suminar Setiadi Achmadi yang juga reviewer proposal penelitian Dirjen Dikti.
Dosen dalam melakukan penelitian tidak bersikap coba-coba. Melainlan harus dilakukan serius dan dibaca berulang-ulang.
Satu kali saja berhasil akan kecanduan. Untuk jenis penelitian hibah saja Dirjen-Dikti menganggarkan sebesar Rp50 juta-Rp75 juta.
Prof Dr Suminar Setiadi Achmadi bertutur dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi tak bisa lepas dari penelitian.(nto)