DUGAAN MALAPRAKTIK MELAHIRKAN

Kepala Bayi Tertinggal dalam Rahim di Inhil

Riau | Jumat, 02 September 2022 - 14:14 WIB

Kepala Bayi Tertinggal dalam Rahim di Inhil
Ilustrasi (INTERNET)

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Dugaan malapraktik dialami warga Sungai Beringin saat ingin melahirkan di Puskesmas Gajah Mada Tembilahan, Jumat (26/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, hingga saat ini Dinas Kesehatan (Diskes) Indragiri Hilir (Inhil) masih belum bersedia memberikan keterangan.

Sebagaimana disampaikan suami pasien, yang bernama Kadir, setelah tiba di Puskemas Gajah Mada, petugas di sana langsung mengambil tindakan karena istrinya Nova Hidayati sudah dalam keadaan sakit ingin melahirkan. "Ketika diperiksa bidan yang ada di sana, tampak sedikit pinggul bayi sudah keluar," kata Kadir kepada awak media.


Tindakan pun terus dilakukan, sehingga tangan bayi juga keluar. Entah seperti apa, tiba-tiba badan bayi terpisah dengan kepala. Kepala bayi saat itu masih berada di dalam rahim ibunya. "Ada beberapa petugas (bidan, red) yang melakukan tindakan. Salah seorangnya sempat naik ke tempat tidur istri saya," sambung Kadir.

Merasa panik atas kejadian tersebut, lanjut Kadir, istrinya langsung dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan. Di sana petugas berencana melakukan operasi pengambilan kepala bayi yang tertinggal. "Belum sempat dioperasi, kepala bayi saya bisa dikeluarkan meski dengan sekuat tenaga istri saya mengejankannya," papar Kadir.

Terkait persoalan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Inhil Rahmi, saat dikonfirmasi Riau Pos, melalui sambungan seluler pribadinya belum memberikan keterangan apa-apa. WhatsApp, yang dikirim tidak dibalas, meski sudah dibaca.

Demikian juga ketika meminta konfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Zainal. Pria yang  pernah menjabat Kadiskes Inhil ini belum bisa dihubungi. Begitu juga saat dikirimkan pesan singkat melalui WhatsApp, tidak memberikan balasan. Beberapa wartawan juga berusaha mendatangi kantor Diskes Riau di Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, namun juga tidak dapat menjumpai Kadiskes Riau, Zainal.

Salah seorang petugas Puskemas Gajah Mada bernama Amoy saat dikonfirmasi awak media juga tidak berani memberikan keterangan lanjut. Dia hanya mengatakan masih dalam pembicaraan bersama pihak keluarga. "Mohon maaf saya belum bisa bicara bayak masih dalam proses mediasi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Neonatus RSUD Arifin Achmad dr Nazardi Oyong SpA mengatakan, untuk mengetahui kondisi bayi dalam kandungan, ibu hamil diminta untuk rutin melakukan cek kandungan, minimal sebanyak tiga kali. "Sebaiknya ibu hamil itu melakukan cek kandungan minimal tiga kali, yakni pada tri semester pertama, kedua dan ketiga," katanya.

Bahkan, lanjut dr Oyong, lebih bagus pada tri semester ketiga pemeriksaan lebih sering dilakukan. Karena dengan demikian, dokter bisa melihat apakah ada masalah atau tidak pada kandungan tersebut. Seperti posisi bayi tersebut apakah sudah sesuai umur kandungan atau tidak.

"Jadi posisi bayi itu bisa diketahui saat kontrol. Kalau posisinya tidak memungkinkan untuk lahiran normal maka bisa dioperasi. Tapi kalau mendadak-dadak, payah juga kalau mau dilihat, karena sudah pertaruhan hidup dan mati saat akan melahirkan," ujarnya.(ind/sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook