KUALAKAMPAR (RIAUPOS.CO) - Anjloknya harga buah kelapa di Kabupaten Pelalawan sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat khususnya masyarakat petani di Kecamatan Kuala Kampar. Pasalnya, saat ini harga kelapa telah merosot tajam dengan harga Rp600 perbuahnya.
Tentunya kondisi ini membuat masyarakat yang mengantungkan hidup dari berkebun sawit mengalami kesulitan dalam memenuhi keperluan ekonomi keluarga. Melihat kondisi ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pelalawan diminta segera turun tangan membantu masyarakat guna mencarikan solusi memulihkan kembali anjloknya harga buah kelapa tersebut.
Demikian hal ini disampaikan Kepala Desa Sungai Mas, Kecamatan Kuala Kampar Syamsuria kepada Riau Pos, Rabu (1/8) melalui via selulernya. Dikatakannya, bahwa dengan merosotnya harga jual kelapa dan kopra tersebut menyebabkan para petani merugi. Betapa tidak, biaya perawatan dan panen pun sudah tidak sebanding dengan harga jual.
Harga kelapa pada awal Juni lalu sebesar Rp2.000 perbuah, namun sejak sebulan terakhir (awal Juli,red) harga buah kelapa ini anjlok dengan harga Rp600 per buah.Meski harga kelapa sangat rendah, petani terpaksa tetap menjual hasil panen. Sebab bila dibiarkan kelapa bisa membusuk dan keperluan hidup sehari-hari dapat terancam.
‘’Ya, saat ini harga buah kelapa di Kecamatan Kuala Kampar khususnya di Desa Sungai Mas merosot sangat tajam. Tentunya dengan anjloknya harga buah kelapa di desa kami telah sangat berpengaruh terhadap perkonomian keluarga kami. Untuk itu, kami meminta agar Pemkab Pelalawan melalui Disbunak Pelalawan dapat membantu pekebun kelapa ini agar harga kelapa ini bisa merangkak naik, sehingga masyarakat tidak mengeluh kesusahan untuk memenuhi keperluan hidup,’’ terang Syamsuria yang juga merupakan petani kelapa.
Diungkapkan pria yang akrap disapa pak Wali ini, bahwa jika Disbunak tidak juga dapat memberikan solusi terhadap harga buah kelapa ini, maka dalam waktu dekat ribuan masyarakat Kecamatan Kuala Kampar yang mayoritas sebagai petani kelapa khususnya Desa Sungai Mas, akan mendatangi kantor Disbunak Pelalawan serta juga Kantor Bupati Pelalawan. ‘’Jadi, dua pekan terakhir, kami sudah memberikan informasi kepada pihak Disbunak agar dapat mencarikan solusi anjloknya buah kelapa masrakatat petani ini.
Tapi, hingga saat ini, masih belum ada respon positif dari Disbunak. Untuk itu, maka In Shaa Allah Senin (8/8) mendatang, ribuan masyarakat Kecamatan Kuala Kampar khususnya Desa Sungai akan mendatangi Kantor Disbunak Pelalawan dan juga akan menemui Bupati Pelalawan HM Harris. Kami berharap, dalam pertemuann nantinya, Pemkab Pelalawan dapat mencari penyebabnya dan solusi yang terbaik dan tepat.
Dengan demikian petani kelapa di Kecamatan Kuala Kampar tidak lagi menjerit akibat rendahnya harga jual komoditi buah kelapa. Apalagi Pemkab Pelalawan telah mencanangkan program Pelalawan Makmur untuk kesejahteraan masyarakatnyal. Jadi, inilah saat Pemkab Pelalawan membuktikan dan meralisasikan program tersebut, sehingga tidak hanya menjadi program di atas kertas saja,’’ ujarnya.
Hanya saja, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pelalawan H Mazrun Mansyur masih belum memberikan respon setelah dihubungi berkali-kali melalui selelurnya dinomor 0852653864xx, meski dalam keadaan aktif. Bahkan, hin gga berita ini dirilis, Kepala Disbunak juga masih belum memberikan jawaban atas keluhan masyarakat petani kelapa di kecamatan Kuala Kampar tersebut.(amn)