4.370 Personel Amankan Mudik

Riau | Jumat, 02 Agustus 2013 - 09:01 WIB

4.370 Personel Amankan Mudik
Kapolda Riau Brigjen Polisi Condro Kirono melakukan inspeksi pasukan saat apel Operasi Ketupat 2013 di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (1/8/2013). Foto: TEGUH PRIHATNA/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Sebanyak 4.370 personel gabungan kepolisian, TNI, Pemadam Kebakaran, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan satuan lainnya disiapkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Idul Fitri 2013/1434 H.

Personel yang disiapkan itu terdiri dari 2.756 personel polisi di bawah jajaran Polda Riau, 1.614 personel gabungan dari TNI, Pemadam Kebakaran, BNPB, Satpol PP dan satuan-satuan lainnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono MM MHum mengimbau agar mewaspadai beberapa kerawanan yang mungkin timbul pra dan pasca Idul Fitri.

Hal itu disampaikan Kapolda saat Apel Kesiapan Pasukan Operasi Ketupat 2013 di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (1/8).  

Saat apel kemarin, Kapolda Riau Condro Kirono menjadi inspektur upacara dan AKBP Eri Apriyono sebagai perwira pelaksana upacara. Kompol Mariono sebagai cadangan Danup upacara dan Kompol Yudhi sebagai pemimpin upacara.

Hadir pula Wakil Gubernur HR Mambang Mit, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Teguh Rahardjo, Danlanud Roesmin Noerjadin, Kol Pnb Andyawan, Danlanal-1 Dumai Kolonel Laut Pelaut Budi Purwanto, Ketua DPRD Provinsi Riau Johar Firdaus dan unsur Forkopimda lainnya.

Usai memberikan arahan pada peserta apel, Kapolda bersama jajaran Forkopimda mengecek kesiapan pasukan yang akan diturunkan dalam Operasi Ketupat 2013 Mulai dari kendaraan berat seperti mobil antihuru-hara hingga truk water cannon.

Sebagai demonstrasi, satu unit water cannon sempat menyemprotkan air dari dua alat penyemprot yang berada di bagian atas mobil tersebut.

‘’Ini adalah apel kesiapan. Untuk melihat sejauh mana anggota kita sudah bersiap untuk melaksanakan Operasi Ketupat 2013 ini,’’ ujar Kapolda Condro Kirono kepada wartawan usai apel.

Kapolda mengatakan, Provinsi Riau merupakan salah satu jalur lintas Sumatera.

‘’Selain harus mengantisipasi pemudik yang melintas, kita juga perhatikan masyarakat Riau yang mudik. Yang banyak menuju Sumatera Barat melalui Kampar,’’ papar Condro.

Selain itu juga disiapkan pos pengamanan di beberapa titik. ‘’Karena di Riau ada beberapa titik yang rawan. Ini kita antisipasi dengan 80 pos,’’ lanjutnya.

Data Polda Riau, kerawanan yang mungkin terjadi bukan hanya kerawanan lalu lintas, namun juga kerawanan banjir, longsor dan kemacetan.

Beberapa daerah rawan banjir yang patut diwaspadai di antaranya di Pekanbaru 14 lokasi, Dumai empat lokasi, Bengkalis delapan lokasi, Rokan Hulu empat lokasi, Pelalawan dua lokasi, Indragiri Hulu dua lokasi. Sementara di Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Siak, Kampar dan Kuantan Sengingi tidak ada jalan lintas yang rawan banjir.

Selain itu, pemudik juga harus mewaspadai daerah yang rawan terjadi kemacetan. Daerah ini tersebar di Pekanbaru 23 titik kemacetan, Dumai lima titik, Bengkalis delapan titik, Rokan Hulu setidaknya enam titik, Pelalawan tiga titik, Rokan Hilir dua titik, Indragiri Hilir enam titik, Siak satu titik, Indragiri Hulu dua titik, Kampar empat titik  dan Kuantan Singingi empat titik. Pemudik juga diminta untuk mewaspadai ruas jalan yang rawan longsor di terdata di lima kabupaten. Yakni di Siak satu lokasi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar dan Kuantan Singingi masing-masing dua lokasi.

Di samping kerawanan di atas, pasar tumpah juga dapat menjadi kerawanan tersendiri karena bisa menyebabkan kemacetan. Kapolda Riau mengatakan untuk pasar tumpah pihaknya sudah menemukan solusi yang akan diterapkan.

‘’Pasar tumpah, banyak menyebabkan kemacetan karena masyarakat yang menyeberang sembarangan. Untuk pengaturan, nanti akan kita gunakan tali sebagai pembatas. Ini akan mengurangi kemungkinan itu,’’ ujarnya.

Untuk kendaraan yang melintas, pembatasan juga diberlakukan bagi jenis kendaraan tertentu. Mulai H-4, kendaraan berukuran besar yang boleh melintas hanyalah truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan pokok dan air minum.

‘’Selain itu, termasuk CPO tidak boleh,’’ tegas Condro.

Kapolda berjanji pihaknya akan tetap mengedepankan pelayanan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2013, meski begitu penegakan hukum bukan berarti dikesampingkan.

‘’Kita tetap siaga dari berbagai ancaman yang mungkin terjadi saat masyarakat merayakan Idul Fitri. Kesiagaan ini untuk mengantisi ancaman seperti, terorisme, sabotase, perkelahian kelompok, kriminalitas, penyalahgunaan Narkoba, kebakaran, bencana alam serta ancaman-ancaman lainnya,’’ papar Condro.

Di bagian lain, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Surya Maulana mengatakan kawasan rawan kemacetan termasuk salah satu poin substansi dalam menyusun peta arus mudik 2013.  ‘’Daerah rawan kemacetan masih ditemukan di beberapa daerah. Kondisi itu sudah kita sosialisasikan ke pengguna jalan dengan peta yang kita berikan,’’ urainya kepada Riau Pos, Kamis (1/8) di Pekanbaru.

Mengenai daerah rawan kemacetan, ia menyebutkan Kabupaten Siak daerah rawan kemacetan di Km 83 jalan Lintas Pekanbaru-Duri di Pasar Minggu, Simpang Empat Buatan dan Arah Kuala Gasib.

Ini karena ada perbaikan gorong-gorong dan pasar. Sementara di kawasan tersebut sangat minim rambu-rambu, marka jalan, guardrial, delinator dan cermin jalan juga sangat terbatas. Kendati demikian, disiapkan empat titik pengalihan jalan untuk menjadi alternatif pengguna jalan.

Di Kabupaten Bengkalis, rawan kemacetan di Jalan Hang Tuah dan Jalan Sudirman di Kecamatan Mandau.

Di Km 115 dan Km 124-125 Jalan Lintas Duri juga rawan kecelakaan. Di Kota Dumai rawan kemacetan karena adanya semenisasi di Km 150 Jalan Duri-Dumai di Desa Sebanga dan Jalan Soekarno Hatta, Simpang Kampung Baru di Km 20-25.

Ruas jalan ini juga sangat minim rambu-rambu dan marka jalan. Ruas rawan macet di Rokan Hilir terdapat di Km 227 di jalan Lintas Ujung Tanjung, Km 231-235 jalan Lintas Ujung Tanjung dan Km 236 Simpang Bukit Timah.

Kemacetan disebabkan ruas jalan yang berlubang, adanya penimbunan tanah kuning dan medan yang licin dan kegiatan semenisasi.

Di bagian lain, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit mengatakan keselamatan penumpang harus menjadi prioritas. Pengelola transportasi harus mengecek kelengkapan dan kondisi kendaraan.

‘’Baik kapal, pesawat dan mobil yang membawa penumpang harus benar-benar diperiksa. Dipastikan benar harus dalam keadaan zero accident baru digunakan untuk mengangkut penumpang,’’ ujarnya kemarin. di kantor Gubernur kemarin.

Wagubri juga mengharapkan warga memilih moda transportasi yang benar-benar aman.

‘’Ada kendaraan yang terlihat sudah penuh, jangan dipaksakan untuk naik dan menggunakan transportasi tersebut. Melebihi kapasitas juga terjadi karena adanya masyarakat yang memaksa untuk naik, ini patut dihindari,’’ tambahnya.

Dengan mobilitas pengguna transportasi yang dipastikan akan meningkat, kata Mambang, maka pengelola transportasi juga harus memaksimalkan pelayanannya.

Namun tetap dengan tidak memaksakan menggunakan SDM yang dalam keadaan tidak stabil.(rio/egp/ali/esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook