Wagub Gagal Mendarat di Dumai

Riau | Jumat, 02 Agustus 2013 - 09:00 WIB

PEKANBARU (RP) — Kunjungan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit dalam rangka safari Ramadan di Dumai, Kamis (1/8) batal.

Dikarenakan pesawat yang ditumpanginya gagal mendarat di Bandara Pinang Kampai akibat asap sehingga pilot memutuskan kembali lagi ke Pekanbaru sekitar pukul 11.00 WIB kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Melihat kondisi yang dialaminya, Wagubri menyadari kabut asap masih terjadi di beberapa daerah di Riau dan harus terus dilakukan langkah penanganan.

Namun Mambang mengimbau kepada seluruh moda transportasi agar pekan dengan kondisi cuaca dengan tidak memaksakan berangkat kalau memang cuaca tidak memungkinkan.

“Memang harus hati-hati, terutama pengguna transportasi udara dan laut. Di mana kalau tidak memungkinkan untuk terbang atau berlayar, lebih baik tunggu sampai kondisi cuaca benar-benar baik,” tegasnya.

Langkah aman dan antisipatif dengan peka terhadap kondisi cuaca diharapkan Mambang benar-benar diterapkan pemilik jasa transportasi di Riau.

Karena bagaimanapun keselamatan pengguna dalam hal ini masyarakat harus menjadi prioritas.

Diceritakan Mambang dalam perjalannya kemarin, saat ingin mendarat memang jarak pandang bandara Pinang Kampai dari atas tidak terlihat jelas. Karenanya pilot yang membawanya memutuskan untuk kembali lagi ke Pekanbaru dan safari Ramadan di Dumai juga dibatalkan.

“Berputar sebentar di Dumai dan tak lama kemudian kembali lagi,” sambungnya.

Terkait cuaca, kata Mambang memang berdasarkan laporan dari BMKG titik api kembali terpantau meningkat dari sebelumnya enam hotspot pada hari kemarin jauh meningkat menjadi 60 hotspot. Sehingga mengakibatkan beberapa wilayah seperti Dumai dan Rohil dan Bengkalis berasap.

Kondisi ini menurutnya tidak boleh dibiarkan karena dapat mengancam keselamatan masyarakat.

“Diminta betul perhatian masyarakat, perusahaan dan koorporasi serta pemilik kebun agar benar-benar menghentikan aktifitas membuka lahan dengan cara-cara membakar. Pihak kepolisian terus bergerak untuk memantau ini,” tegasnya.

Karena memang seperti laporan dari instansi terkait bahwa kondisi Riau masih akan panas hingga September mendatang.

Sehingga salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran dengan tidak melakukan hal yang memicu terjadinya api di hutan maupun di lahan perkebunan.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook