Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru agustiar@riaupos.co
Sepanjang Juli, sebanyak 753 hot spot (titik panas) mengepung Provinsi Riau. Hal ini diketahui dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Pekanbaru, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Kepada Riau Pos, Rabu (1/8) di kantornya, Kepala Stasiun BMKG, Ferry Sitorus melalui ketua kelompok analisa, Marzuki yang didampingi oleh staf analisa, Sanya Gautami mengatakan bahwa sepanjang Juli, di Riau terdapat 753 hot spot. Sedangkan untuk Sumatera sekitar 2.316 hot spot.
‘’Untuk Riau yang terdiri dari 12 kabupaten/kota, Kabupaten Pelalawan menjadi penyumbang terbanyak hot spot. Ada sekitar 138 hot spot yang terpantau,’’ ujar Marzuki.
Kabupaten kedua terbanyak, terpantau di Rokan Hilir dengan 131 hotspot, berlanjut ke Inhu 90, Siak 77, Bengkalis 72, Rohul 70, Inhil 62, Kampar 50, Kuansing 29, Dumai 19, Meranti 14, dan Pekanbaru 1 hot spot.
Sedangkan untuk provinsi lainnya di pulau Sumatera, Aceh 40, Sumut 188, Sumbar 52, Jambi 301, Sumsel 759, Bengkulu 34, Lampung 96, Bangka Belitung 87, dan Kepri 6.
Jumlah hot spot ini dimonitoring oleh satelit NOAA 18 sepanjang Juli, di mana untuk temperatur rata-rata 33 derajat celsius.
‘’Sepanjang Juli ini terdapat suhu ekstrem itu pada tanggal 29 Juli kemarin, 35,2 derajat celsius dan suhu terendah di angka 21 derajat celsius pada 24 Juli lalu. Dampak dari adanya hot spot ini mengakibatkan sebagian wilayah Riau diselimuti kabut asap dan dialami sampai hari ini,’’ tutupnya.(muh)