Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio_kisaz@riaupos.co
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memberikan pengaruh terhadap kuota permintaan di pasaran. Ini terlihat dengan penurunan mencapai 20 persen sejak diberlakukannya penetapan tarif baru tersebut.
Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau HR Zulkarnain kepada Riau Pos, Senin (1/7) di kantornya. Dia menilai kondisi itu diperoleh dari beberapa laporan yang diterima Disperindag Riau.
Ya berdasarkan informasi dari Pertamina dan pemantauan di lapangan memang terjadi penurunan yang cukup signifikan. Penurunan mencapai 18-20 persen, tutur Zulkarnain.
Menurutnya, penurunan tingkat konsumsi BBM disebabkan beberapa faktor. Salah satu poin yang menjadi indikator penting adalah kenaikan harga BBM yang membuat masyarakat mengurangi aktivitas menggunakan kendaraan bermotor.
Ini salah satu imbas positifnya. Langkah tersebut juga menjawab permasalahan keterbatasan kuota BBM di Riau, paparnya.
Saat ditanyakan mengenai kemungkinan adanya pertimbangan masyarakat menggunakan fasilitas kendaraan umum, dia menilai hal itu mungkin saja terjadi. Tapi, pria tersebut menilai indikator utamanya tetap kenaikan BBM.
Ya yang selamanya menggunakan mobil untuk beraktivitas, sekarang sudah banyak yang menggunakan sepeda motor. Bahkan untuk tingkat pelajar ada yang menggunakan sepeda, sambung Zulkarnain.
Sementara saat disinggung mengenai dampak negatif, dia menilai hal itu tentunya berdampak. Misalnya, angka inflasi yang dapat mengalami peningkatan cukup signifikan.
Ya kalau pengaruhnya ke inflasi jelas ada. Tapi ini paling beberapa waktu saja, dua bulan ke depan kemungkinan akan kembali stabil, imbuh Zulkarnain.(yls)