‘’Alhamdulillah, target kami mempercepat hasil swab sudah dapat dicapai. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah sampel swab yang diteliti bisa semakin banyak hingga 150-an sampel per hari,” katanya.
Percepatan pemeriksaan sampel swab tersebut bisa dilakukan, lanjut Nuzelly, karena tim dokter bekerja selama 24 jam yang dibagi menjadi tiga shift. Alat PCR yang digunakan juga saat ini berjumlah tiga unit.
“Tiga alat PCR yang ada seluruhnya sudah bisa digunakan, hal ini tentunya dapat mempercepat kinerja dalam pemeriksaan sampel swab pasien suspect corona,” sebutnya.
Sudah 1.208 Rapid Test Dilakukan
Sampai sejauh ini, Pemko Dumai melalui Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sudah melakukan 1.208 kali rapid test terhadap tracking sejumlah kasus yang ada di Kota Dumai. Wali Kota Dumai Zulkifli AS mengatakan, dari rapid test itu ditemukan 22 orang yang positif dan langsung dilakukan swab test.
“Sejauh ini kami baru menerima 15 hasil swab test dengan rincian, 12 orang positif Covid-19 dan 3 orang negatif. Sementara 7 orang lagi masih dalam proses,” ujar Zulkifli AS.
Dengan demikian, dikatakannya, berkemungkinan bisa saja di hari-hari ke depan, ada peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Dumai hal itu mengingat masih menunggu hasil swab test dari 7 orang tersebut. “Terlepas dari apa pun itu, mari kita doakan yang terbaik bagi kita dan bagi seluruh warga masyarakat Kota Dumai,” terangnya.
Untuk itu, kepada masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah yang telah ada.
“Kalau harus keluar rumah pakai masker. Harus disiplin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan harus melakukan jaga jarak sosial. Semoga kita semua terhindar dari virus corona,” tutupnya.
Pekerja Asal Palembang Dikarantina
Delapan pekerja asal Palembang perwakilan PT Global Inti Kesemakmuran Perkasa (GIKP) di Kelurahan Bengkalis Kota, Kecamatan Bengkalis mencoba membohongi petugas Covid-19 yang berada di Posko Jalan Sudirman, Sungai Siput, Kecamatan Siak Kecil. Mereka mengaku asal Kabupaten Siak agar bisa lolos masuk ke Pulau Bengkalis, Senin (4/5) sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut keterangan tim medis di Posko Covid-19, dr James, dari delapan orang itu, awalnya ada dua orang yang dites suhu badan 37,7 derajat celcius inisial AP dan EM 37,4 derajat C, sedangkan yang lainnya normal. Mereka selanjutnya tidak dibenarkan melintas dan ditahan sementara sampai berbuka puasa. Dan kembali tes, kedua orang itu suhu badan sudah menurun menjadi 37,1 derajat. Sebelumnya, saat akan dilakukan tes suhu mereka mengaku warga Kabupaten Siak, namun setelah diminta kartu identitas atau KTP, ternyata semuanya dari Palembang.
Terkait hal ini, dokter tersebut mengatakan, pihak perwakilan PT GIKP yang beralamat di Bengkalis Kota bertanggung jawab dari dua orang tersebut akan diisolasi mandiri, sehingga mereka langsung berangkat ke Pulau Bengkalis.
“Untuk tugas di sini tetap lancar, dengan dukungan dari pihak kepolisian dan tim lainnya. Kita saling bersinergi sehingga dalam menjalankan tugas tetap lancar tanpa ada kendala yang berarti,“ terang James malam tadi.
Sementara itu, penanggung jawab perwakilan PT GIKP di Bengkalis, Davidson Silitonga ketika dihubungi membenarkan ada 8 karyawannya dari Palembang ke Bengkalis. “Memang mereka kita lakukan isolasi mandiri, dan rencananya besok akan kita lakukan rapid test,“ ujarnya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bengkalis, dr Ersan Saputra TH mengatakan terkait kedatangan warga Palembang ke Pulau Bengkalis meminta kepada pihak perusahaan untuk tidak membiarkan mereka ke mana-mana terlebih dahulu. “Akan saya sampaikan ke Puskesmas Bengkalis untuk melakukan pengecekan terhadap sejumlah orang Palembang tersebut,“ katanya.
Pekerja asal Palembang datang ke Pulau Bengkalis ini, diinformasikan akan bekerja dalam kegiatan seismik keberadaan minyak dan gas (migas) di Kecamatan Bengkalis dan Bantan.(sol/hsb/esi/ted)