DUA TEWAS, AKIBAT KEBAKARAN HEBAT DI TEMBILAHAN

Selamatkan Dua Anak, Lupa Nenek di Dalam

Riau | Sabtu, 02 Juni 2012 - 08:06 WIB

 Selamatkan Dua Anak, Lupa Nenek di Dalam
TERBAKAR: Kobaran api membumbung dan melalap 16 rumah warga di Kampung Baru, Parit 10, Tembilahan. foto:*1/riaupos

TEMBILAHAN (RP) - Dalam dua malam, dua kebakaran terjadi di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kota Pekanbaru.

Kebakaran hebat terjadi di Kota Tembilahan terjadi, Kamis (31/5) pukul 23.30 WIB. Dua orang tewas dan 16 rumah warga Kampung Baru VII Parit 10, Jalan H Arif Kelurahan Tembilahan Hulu rata dengan tanah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara di Pekanbaru, Jumat (1/6) malam, satu rumah di Jalan Cemara Bulan, RT 04 RW 03, Kelurahan Delima terbakar. Satu unit mobil mewah dan beberapa motor gede (moge) tinggal kerangka dengan kerugian mencapai Rp1 milar.

Korban meninggal dunia saat kebakaran Tembilahan yakni Kamisah alias Antin (70) yang tewas terbakar. Sementara korban kedua H Syamsuni (70) diduga meninggal karena shock.

Rumah yang terbakar di antaranya milik H Yadi, Khalidi, Ikoi, Hamdi, Kursani, Udin, Dini, Mujiono, Zainal, Ujang, Makmur dan Iyus. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Pantauan Riau Pos malam kejadian, api bisa dijinakkan Jumat (1/6) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB, dengan bantuan swadaya masyarakat

milik PSMTI Inhil, empat unit mobil pemadam kebakaran, dan satu mobil PDAM serta 6 unit mesin pompa air.  

Petugas kebakaran sempat mengalami kesulitan. Pasalnya, ratusan warga telah memadati sekitar lokasi kebakaran. Kondisi ini diperparah sempitnya jalur masuk ke lokasi.

Menurut keterangan warga, api berasal dari salah satu rumah warga. Namun belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

‘’Kami sekeluarga sudah tertidur lelap, kemudian saya terbangun akibat dikejutkan oleh teriakan kebakaran. Lalu saya keluar untuk memastikan teriakan itu, ternyata benar ada kebakaran di rumah tetangga,’’ kata Tomi (25), warga lorong Kampung Baru VII, kepada Riau Pos.

Kemudian, lanjut pria yang basah kuyup oleh air sungai ini, ia mencoba membangunkan seluruh anggota keluarga yang tengah tertidur lelap di dalam rumahnya.

‘’Melihat api cepat membesar, saya langsung membangunkan seluruh anggota keluarga untuk menyelamatkan diri, serta menyelamatkan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah ke luar rumah. Saat ini kami mengungsi di Masjid Al Khaibah yang terletak di depan lorong Kampung Baru VII ini,’’ katanya.

Angin yang bertiup kencang malam itu membuat api cepat membesar sehingga dalam sekejap melalap separuh perkampungan Lorong Kampung Baru VII. Total 16 rumah ludes terbakar, 3 unit rumah di robohkan warga yang rata-rata terbuat dari kayu dan papan.

Sebanyak 19 KK dan  91 jiwa kehilangan tempat tinggal. Untuk sementara waktu, para korban kebakaran tersebut mengungsi di Masjid Al Kaibah, Jalan H Arif, yang berada tepat di lorong Kampung Baru VII.

Kapolres Indragiri Hilir (Inhil) AKBP Dedi Rahman Dayan SIK MSi melalui Kasat Reskrim Paur Humas Ipda Agus Sihombing menyebutkan, sumber api yang menyebabkan terjadinya kebakaran yang menghanguskan sebanyak 16 unit rumah warga tersebut, masih dalam penyelidikan.

Namun, api diduga berasal dari salah satu rumah warga Ikoi (40). ‘’Untuk penyebab kebakaran diduga berasal dari kompor yang meledak dari salah satu rumah milik warga.

Menurut keterangan ketua RT Kampung Baru VII (M akmur (44), red), perkiraan jumlah rumah yang terbakar sedikitnya mencapai 16 unit. Untuk kerugian materi belum bisa diperkirakan,’’ ujar Kapolres Paur Humas Akp Agus Sihombing kepada Riau Pos di Tembilahan.

Ketua RT Kampung Baru VII, M Akmur (44), membenarkan adanya seorang warganya yang meninggal dunia bernama H Syamsuni (70), yang syok akibat peristiwa naas tersebut.

‘’Setelah rumah terbakar, H Syamsuni (pemilik rumah, red) itu meninggal dunia, tapi bukan dikarekan terbakar. Mungkinn akibat syok akibat peristiwa ini,” ujar Amran kepada Riau Pos di lokasi kebaran, Jumat (1/6). Selain itu, dalam peristiwa naas tersebut sempat terdapat dua orang yang terjebak api.

‘’Ada 2 orang yang sempat terjebak api, warga pun melakukan pencarian setelah mendapat informasi itu dari pihak keluarga. Satu orang selamat, tapi yang satunya lagi diketahui telah meninggal dunia. Dia tengah terlelap tidur,’’ paparnya.

Hal yang senada di katakan Ketua RT 01 RW 03 Kecamatan Tembilahan Hulu, Makmur, saat memberikan keterangan kepada Riau Pos.

‘’Saya tidak tahu darimana asal mula api. Saat itu, sekira pukul 11.35 WIB saya sedang istirahat di rumah. Tiba-tiba saja saya mendengar suara ribut-ribut dan teriakan api. Begitu saya keluar, api sudah membesar. Menurut pengakuan beberapa orang warga, api berasal dari perumahan di bantaran sungai Indragiri,’’ ujarnya.

Menurut pengakuan salah seorang cucu korban, Ida (30), dia tidak sempat lagi mengeluarkan neneknya karena api sudah sangat besar.

‘’Karena sibuk menyelamatkan kedua orang anak saya, saya tidak ingat lagi nenek saya masih di dalam rumah. Begitu menyadari, api sudah membesar. Saat itu saya hanya bisa berteriak-teriak meminta bantuan warga lainnya,’’ cerita Ida dengan penuh air mata yang terus menetes sudut pipinya.

Sementara itu menurut Kepala Dana Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Inhil H Anuar Nawang, pihaknya sudah mengerahkan seluruh unit pemadam kebakaran yang ada untuk menghentikan amukan si jago merah agar tidak merambat ke lokasi lainya.

‘’Kita sudah kerahkan seluruh kekuatan kita. Setelah kurang lebih 1,5 jam  lebih api akhirnya bisa di kuasai oleh  petugas yang berjibaku di lapangan,’’ kata Anuar.

Kebakaran di Pekanbaru

Sementara di Pekanbaru, kebakaran dialami rumah mewah nomor 7 di Jalan Cemara Bulan, RT 04 RW 03, Kelurahan Delima atau lebih dikenal dengan Kompleks Perumahan Pemda, Jumat (1/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Api mulai membesar dari garase rumah bercat putih tersebut.

Seorang baby sitter sambil membawa dua orang anak berlari ke rumah tetangga. ‘’Kebakaran,’’ kata baby sitter tersebut. Seketika itu juga, warga di sekitar spontan langsung berhamburan memadamkan api di rumah tersebut.

Salah seorang warga bernama Zul (65) dan Zakaria (60) mengatakan, penghuni rumah sedang tidak ada, namun mereka tidak tahu pasti siapa saja yang ada di rumah tersebut. ‘’Karena ada kebakaran, kami berusaha datang dan melihat apa yang bisa dibantu. Warga kami kena musibah,’’ ujar Zakaria.

Sekitar 15 menit kemudian, mobil pemadam kebakaran datang dan petugas mulai memadamkan api. Petugas sedikit kesulitan membuka garase yang terkunci dari dalam tempat asal api mulai membesar.

Setelah masuk dari pintu utama rumah tersebut, barulah pintu garase bisa dibuka, namun yang terlihat dari samar-samar cahaya lampu, sebuah mobil BMW terbakar dan satu sepeda motor Harley Davidson terlihat hanya tinggal rangkanya saja.

Ketua RT 04 RW 03, H Aan yang juga salah seorang pihak keluarga mengatakan, ia mengetahui api mulai terlihat dari bagian belakang mobil BMW.

‘’Diduga api dari bagian baterai mobil BMW seri 7, yang memang biasanya sering korslet di bagian itu. Kemudian api mulai membesar, dan membakar semua barang di garase,’’ kata Aan.

Disebutkan Aan, semua yang terbakar adalah satu unit mobil BMW seri 7, satu unit Harley Davidson, satu unit sepeda motor balap merek KTM dan satu unit Honda CBR. ‘’Kalau kerugian, kalau tidak salah Harley itu dulu dibeli Rp380 juta, ya hampir satu miliar lah,’’ kata Aan.

Diceritakan Aan, pemilik rumah adalah H Nanang yang merupakan saudara iparnya. Saat kebakaran, H Nanang dan istri sedang berada di Jakarta.(*1/rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook