SOAL JEMBATAN SIAK III

Pemprov Siap Jalankan Rekomendasi Tim Ahli

Riau | Sabtu, 02 Juni 2012 - 08:01 WIB

PEKANBARU (RP)- Pemerintah Provinsi Riau siap menjalankan rekomendasi tim ahli yang mengkaji Jembatan Siak III.

Pasalnya, sarana transportasi tersebut dapat memaksimalkan fungsinya dengan menampung beban hingga 300 ton.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Pasca pleno penyampaian hasil kajian Jembatan Siak III, kita langsung menyusun langkah tindak lanjutnya. Meskipun telah dinyatakan aman, kita tetap melakukan upaya perbaikan dan pemeliharaan seperti yang direkomendasikan,’’ ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum SF Hariyanto kepada Riau Pos, Jumat (1/6) melalui telepon selulernya.

Menurutnya, langkah perbaikan dan pemeliharaan secara berkelanjutan diperlukan untuk mempertahanakan eksistensinya sebagai akses transportasi masyarakat.

Selain itu, pertimbangan lain adalah Jembatan Siak III akan menjadi salah satu sarana penunjang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) September mendatang.

‘’Beberapa venues terdapat di kawasan Rumbai. Untuk itu, keberadaan Jembatan Siak III sangat diperlukan untuk akses menuju sarana olahraga itu,’’ ulas Hariyanto yang menegaskan proses perbaikan dan pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab Waskita Karya sampai serah terima dengan Pemerintah Provinsi Riau.

Saat ditanyakan mengenai proses perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan, dia menilai proses perbaikan untuk penggantian hanger hanya memerlukan waktu satu pekan.

Sedangkan untuk pemeliharaan sampai uji beban lanjutan memerlukan waktu tujuh pekan.

‘’Secara umum tidak ada kendala, seperti yang disampaikan tim ahli. Hanya ada beberapa hanger yang harus diganti dan chamber yang diperbaiki. Senin (4/6) tim sudah bekerja untuk menindaklanjutinya,’’ tegasnya.

Untuk pemeliharaan lain, tambah Hariyanto, pihaknya akan kembali mengevaluasi penerapan di kawasan tersebut.

Pasalnya, selain mendukung nuansa keindahan, penerangan juga diperlukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan negatif berupa pengrusakan di areal jembatan yang kini bernama Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah tersebut.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook