PEKANBARU (RP)- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Riau bersama Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) membuat kesepakatan bersama untuk memajukan dan menggemakan kebudayaan Melayu di Provinsi Riau ini.
Kedua belah pihak sepakat untuk merencanakan pelaksanaan Festival Budaya Melayu di tahun 2013.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Riau, H Said Syarifudin SE MP dalam pertemuan dengan LAM Riau, Jumat (1/6) di Balai Adat Riau.
Diskusi singkat ini dihadiri Ketua MKA LAM Riau, H Tenas Effendy, Ketua Umum DPH LAMR Drs Al azhar, H Tengku Lukman Jaafar, Nasir Penyalai, Syahril Abu Bakar.
Sementara dari Budpar Riau ikut hadir Sekretaris HR Asrarudin, Kabid Kebudayaan, Seni dan Bahasa Drs Yoserizal Zen serta sejumlah staf.
Banyak masukan yang mencuat dalam diskusi tersebut. LAMR menilai, Budpar sebagai institusi yang menangani kebudayaan dan pariwisata, harus lebih dulu menunjukkannya.
Begitu juga soal agenda kegiatan lainnya seperti pemilihan bujang dan dara Riau yang jelas-jelas harus menggunakan busana adat Melayu Riau.
LAM Riau meminta Budpar mengagendakan kegiatan dan program yang menggemakan kebudayaan Melayu. Misalnya, festival budaya dan seni Melayu Riau yang diagendakan setiap tahunnya.
Sehingga kalau itu dilakukan setiap tahun, orang luar akan semakin tahu kalau Riau memang menjadi pusat kebudayaan Melayu Riau.
“Budpar harus gencar melakukan pembudayaan Melayu,” ujar Tenas Effendy.
Sementara LAMR akan membuat buku panduan busana Melayu Riau dengan penggunaannya. Baik untuk adat maupun keseharian. Mendirikan sanggar-sanggar kebudayaan Melayu yang profesional.
Membuat buku panduan arsitektur bangunan Melayu. Selanjutnya, dilakukan pengkajian bentuk kerja sama dengan LAMR, DKR dan Budpar.
Dinas Budpar, merupakan mitra bagi LAMR. Karena itu, akan lebih baik program yang disusun LAMR dan Budpar dilakukan secara bersama-sama, sehingga akan berjalan lebih maksimal.(dac)