PEKANBARU (RP) - Hari ini, Sabtu (2/6), hasil penilaian Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat yang dilaksanakan April lalu diumumkan. Dari data penilaian yang diputuskan pusat tersebut, Kabupaten Pelalawan lulus dengan persentase 100 persen.
Sementara untuk Riau, sebanyak 211 dari 89.421 siswa dinyatakan tidak lulus.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan ketidaklulusan tahun lalu yang mencapai 382 orang. Begitu juga dengan persentase kelulusan UN tahun ini meningkat dari 99,57 persen tahun lalu menjadi 99,76 persen.
Untuk prestasi terbaik di Riau, 4.054 peserta UN di Kabupaten Pelalawan dinyatakan lulus seluruhnya atau kelulusan 100 persen.
Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Riau HM Wardan yang didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Riau, Kadir kepada Riau Pos, Jumat (1/6) di ruangannya.
Dari data yang disampaikan Kadisdik tersebut, Kabupaten Pelalawan meraih hasil terbaik dengan persentase lulus 100 persen. Berikutnya menyusul Kabupaten Indragiri Hilir dengan 99,99 persen di mana 1 orang dinyatakan tidak lulus dari 9.429 siswa. Selanjutnya Kabupaten Siak 99,97 persen, 2 orang tidak lulus dari 6.629 peserta.
Persentase kelulusan terendah Kota Dumai dengan 99,21 persen, 34 siswa tidak lulus dari 4.292 peserta. Meski Kota Pekanbaru menjadi penyumbang siswa tidak lulus terbanyak, 50 orang dari 13.666 siswa, namun secara persentase kelulusan mencapai 99,63 persen masih unggul dibandingkan Kuansing (99,58 persen), Bengkalis (99,57 persen) Inhu (99,40 persen) dan Dumai.
‘’Dari hasil scoring yang dilakukan pusat dan merupakan hasil scaning LJK yang kita kirimkan memang Pelalawan lulus 100 persen. Secara keseluruhan terjadi peningkatan persentase kelulusan di Riau dari 99,57 persen menjadi 99,76 persen. Besok (hari ini, red) semuanya akan mengetahui siapa-siapa yang lulus dan tidak,’’ terang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, HM Wardan kepada Riau Pos, Jumat (1/6) melalui selulernya.
Meski persentase kelulusan UN SMP meningkat di Riau, namun secara nasional kelulusan UN Riau belum diketahui oleh Disdik. Pasalnya, Kemendiknas belum mengumumkan secara resmi peringkat kelulusan UN SMP secara nasional.
Meski begitu, Wardan yakin peringkat kelulusan UN SMP akan meningkat dibandingkan tahun lalu.
Teknis pengumuman, ia menyatakan, tidak diatur Disdik Riau melainkan wewenang sekolah masing-masing. Bisa diumumkan langsung atau melalui media dan lainnya.
Hanya saja ia berharap pelaksanaan pengumuman bisa berjalan lancar. Tidak hanya itu, prestasi siswa dalam mendapatkan nilai juga sangat membanggakan.
Buktinya banyak siswa di Riau mendapatkan nilai sempurna 10 di beberapa mata pelajaran yang di UN-kan seperti Matematika dan IPA. Sebagai informasi salah seorang siswa dengan rata-rata nilai tertinggi itu terdapat di SMP Darma Yudha Pekanbaru dengan nilai rata-rata 9,84 serta SMPN 20 Siak dengan nilai rata-rata 9,75.
‘’Ini merupakan buah kerja keras seluruh siswa dan perangkat sekolah serta orangtua dengan memberikan motivasi agar mencapai nilai yang terbaik. Untuk teknis pengumuman itu tergantung sekolah bagaimana, yang penting tetap mengedepankan keamanan mereka dan lingkungan,’’ terangnya.
Terkait peningatkan kelulusan UN SMP yang meningkat ini, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit menyambut gembira. Menurutnya, pencapaian yang manis ini adalah hasil kerja keras semua elemen pendidikan, baik siswa, guru, maupun orangtua.
Meski seluruh siswa SMP akan merasakan kegembiraan dan euforia, Mambang berharap tidak ada perayaan yang berlebihan dilakukan.
Ditambahkannya lagi, siswa SMP ini masih berusia di bawah umur dan untuk konvoi itu tidak baik dilakukan. Selain itu, mereka belum memiliki SIM untuk mengemudi kendaraan.
Karenanya, Mambang berharap orangtua tidak mengizinkan mereka membawa kendaraan ke sekolah untuk mendapatkan informasi kelulusan nantinya.
‘’Ini pencapaian yang baik, tapi bukan terbaik. Saya yakin ke depan masih bisa lebih ditingkatkan lagi dengan cara terus berusaha belajar dan belajar. Untuk besok (hari ini, red) sebaiknya mereka jangan dilepas membawa kendaraan, peluang untuk konvoi itu terbuka. Mereka masih muda dan belum memiliki izin mengendarai kendaraan. Lebih baik mencegah dari pada menyesalinya kelak.
‘’Ekspresikan kegembiraan itu lebih yang ke positif dari pada merusak diri,’’imbaunya.
16 Ribu Tak Lulus
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengungkapkan dari 3.697.865 siswa peserta Ujian Nasional (UN) SMP dan Madrasah Tshanawiyah (MTs), 15.945 di antaranya dinyatakan tidak lulus. Siswa SMP/MTs yang dinyatakan tidak lulus karena nilai rata-ratanya kurang dari 5,5.
Nilai akhir yang kurang dari 5,5 sebanyak 15.219 orang siswa. Sedangkan 726 orang siswa yang mengantongi nilai rata-rata di atas dari 5,5 tetap dinyatakan tidak lulus karena ada mata pelajaran yang nilainya hanya 4. ‘’Karena prasyarat lulus UN adalah nilai UN tidak boleh ada yang nilainya kurang dari empat,’’ terang Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (1/6).
Mantan Menkominfo ini merincikan, terdapat 1.330 siswa yang mendapat nilai di bawah empat untuk ujian matematika. Untuk Bahasa Inggris, 840 siswa mendapat nilai kurang dari empat. Untuk IPA, siswa yang mengantongi nilai di bawah empat ada 666 orang, sedangkan untuk Bahasa Indonesia ada 343 orang.
‘’Namun ada juga yang semua mata pelajaran nilainya lebih dari angka empat, tetapi nilai akhir mereka di bawah angka rata-rata nasional. Jadi tetap saja tidak bisa lulus UN,’’ imbuhnya.(jpnn/eko)