Banjir 2 Meter Hantam Kuansing

Riau | Jumat, 02 Maret 2012 - 09:14 WIB

Laporan JUPRISON, Taluk Kuantan juprison@riaupos.co

BANJIR bandang menghantam dua desa di Kuantan Singingi, Kamis (1/3) dini hari kemarin. Puluhan rumah di dua desa, masing-masing Desa Mudik Ulo dan Desa Tanjung Medang, Kecamatan Hulu Kuantan dihantam air setinggi 1,5-2 meter. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi yang dihimpun Riau Pos di lapangan, banjir bandang ini terjadi tiba-tiba. Awalnya hujan lebat berlangsung secara terus menerus selama beberapa jam semenjak pukul 22.00 WIB menyebabkan air Sungai Batang Ulo meluap cukup tinggi.  

Suasana mulai membuat panik ketika luapan air sampai ke pemukiman warga disertai suara gemuruh air cukup keras yang kemudian merendam seluruh rumah yang berada di sekitar bantaran sungai.

Kaswir (28), salah seorang warga Desa Mudik Ulo mengisahkan, banjir datang tak diduga. ‘’Sekitar pukul 02.00 WIB kami dikejutkan datangnya air dan merendam rumah warga secara tiba-tiba. Saat itu hujan tak kunjung henti,’’ katanya.

Memang, diakui dia, biasanya, kalau terjadi hujan lebat, selalu diikuti datangnya banjir. Tapi, tidak separah ini. ‘’Ini luar biasa, kami sangat terkejut dan ratusan warga sempat panik,’’ kenang dia.

Saat banjir bandang menerjang dua desa ini, ketinggian air mencapai 1,5-2 meter. Puncaknya terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, dini hari. Puluhan rumah dan jalan desa terendam. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga dua desa ini mencari lokasi aman sebagai tempat pengungsian.

Sejumlah rumah bahkan memang memaksa penghuninya keluar karena bukan saja menutupi setengah bangunan, namun hingga ke atas atap. ‘’Saya lihat penghuninya langsung melarikan diri bersama sejumlah anggota keluarga, malam itu,’’ sebut salah seorang warga lainnya.

Dari data yang dihimpun Riau Pos di lapangan, jumlah rumah yang terendam di desa Mudik Ulo sebanyak 44 buah rumah dan jumlah warga yang terkena imbas sebanyak 146 jiwa. Sedangkan di Desa Tanjung Medang sebanyak 47 rumah terendam dengan 44 kepala keluarga atau sekitar 140 jiwa yang terkena imbas banjir ini.

Selain 44 rumah warga yang terkena banjir di desa Mudik Ulo, juga terendam 2 bangunan musala dan satu bangunan taman kanak-kanak dan satu play group.  Sedangkan di Desa Tanjung Medang selain 47 rumah juga merendam 2 buah musala. Dan beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.    

Pasca banjir bandang, aktivitas warga di dua desa itu lumpuh total. Begitu juga aktivitas perekonomian dan pendidikan juga tidak terlihat. Warga lebih fokus menyelamatkan barang-barang-yang masih tersisa, dan juga mengungsikan keluarga mereka ke tempat yang lebih aman di sekitar kedua desa tersebut.

Camat Hulu Kuantan, Akhyan Armofis SSos mengatakan, dirinya mendapatkan informasi banjir bandang dari warga, Kamis sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Saat itu juga ia langsung turun ke lokasi untuk melihat kondisi warga.

‘’Hujan yang terjadi Rabu malam dan Kamis dini hari memang luar biasa besarnya. Kami sudah memprediksi dengan curah hujan yang tinggi tersebut akan terjadi banjir di dua desa ini,’’ ujarnya.

Saat datangnya banjir, sebagian warga ada yang sudah siaga karena sudah terbiasa, namun warga panik karena ternyata diikuti banjir bandang. ‘’Sebagian besar warga kita yang tidak tahu panik karena banjir setinggi ini,’’ katanya.

Begitupun, pihaknya bersyukur tidak terjadi korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian yang dialami warga sebagian besar berupa peralatan rumah tangga dan sembako. Banyak pakaian, peralatan elektronik warga seperti TV, kulkas, pakaian, buku-buku serta beras yang hanyut dibawa banjir.

Kondisi terakhir hingga Kamis (1/3) petang, kata Akhyan, banjir bandang yang merendam Desa Tanjung Medang sudah surut. Warga sudah berani kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah dari lumpur dan sampah yang berserakan.

Sedangkan untuk Desa Mudik Ulo, ketinggian air masih cukup tinggi, karena itu pihaknya bersama warga sedang stand by untuk mencegah kemungkinan terburuk.

‘’Melalui sarana komunikasi yang ada Kita minta warga tetap waspada, apalagi jika hujan kembali turun,’’ ujarnya.

Akhyan juga menyebutkan, selain kerugian materil, tidak ada korban jiwa. Meski cukup tinggi dan menenggelamkan tempat tinggal warga, namun tidak ada lahan pertanian dan perkebunan warga yang terendam. Rata-rata kerugiannya hewan ternak seperti ayam, itik yang ikut tersapu air saat kejadian.

Mengenai penyebab banjir, sebutnya, karena curah hujan yang tinggi. Bukan akibat faktor lain seperti illegal logging. ‘’Ilegal logging tidak ada lagi di sini, kalaupun ada hanya pembukaan lahan, itu untuk perkebunan warga,”ujarnya.  Ditambahkannya, Kamis (1/3) sekitar pukul 09.00 WIB, pemerintah kecamatan sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Sukarmis.

Bupati Tinjau Korban Banjir

Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis setelah menerima laporan langsung turun ke lokasi. Bupati didampingi Asisten II Setda H Maduyut SE dan pejabat terkait lainnya, tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB. Bupati menggunakan perahu untuk melihat lebih dekat kondisi pemukiman warga yang masih terendam air.

‘’Masyarakat harus bersabar atas cobaan yang terjadi dan melanda daerah ini. Namun demikian harus waspada. Kita sangat prihatin, dan akan tetap membantu sambil memantau kondisi di lapangan,’’ ujar pemimpin yang dikenal sangat merakyat ini saat berdialog dengan warga.

Saat itu juga, Bupati Sukarmis langsung menyerahkan bantuan untuk korban banjir berupa 11 karung beras ukuran 50 kilogram, indomie sebanyak 31 kardus, 10 kotak berisi sarden untuk setiap desa.

Sementara itu, Kabag Kesejateraan Sosial (Kessos) Setda M Refendi Zukman SSos yang dihubungi Riau Pos terpisah mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada para korban banjir.

Namun demikian, pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari Pemerintah Kecamatan Hulu Kuantan. Jika nanti sudah ada, pihaknya akan kembali menyalurkan bantuan kepada para korban.

Bantuan itu lanjutnya, diutamakan berupa makanan dan minuman, pakaian, buku-buku kepada para siswa dan sekolah. ‘’Bantuan ini menyusul, karena kita sedang mendata berapa korban banjir,’’ katanya.(ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook