Laporan Alfiadi, Siak alfiadi@riaupos.com
Geliat tumbuh berkembangnya pembangunan di Siak membuat Pemkab melakukan tindakan antisipasi mempertahankan bangunan lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Saat ini terdapat bangunan lama di Negeri Istana ini jauh sebelum otonomi diberlakukan.
‘’Pembangunan terus kita lakukan di semua sektor, akan tetapi bangunan lama tak harus dimusnahkan,’’ kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, Kamis (1/3) di Siak.
Menurut dia, bangunan lama ini akan jadi ikon sejarah bagi tujuan wisatawan agar mereka dapat melihat secara langsung. Di samping itu, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana ada singkronisasi dan juga harmonisasi bangunan itu.
Jika melihat negara-negara maju, mereka memadukan bangunan lama dengan modern. Kombinasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan juga wisatawan.
‘’Siak yang dulunya pernah berdiri kerajaan sampai saat ini masih ada dan terus dilestarikan,’’ ujarnya.
Dalam pemetaan yang disiapkan oleh Pemkab, lanjut dia, bangunan lama ini tetap dipertahankan, jikapun menyusul bangunan modern yang sedang dilakukan.
Kondisi ini akan menjadikan Siak sebagai ikon kota sejarah, pariwisata yang memiliki kebudayaan Melayu, sehingga unsur budaya sejarah itu tak hilang.
‘’Memang dalam hemat saya, ini merupakan upaya kita semua dalam mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya kita,’’ sebut dia.
Walau saat ini, arus globalisasi dan modreniasasi sudah menyebar, namun yang namanya budaya tetap dipertahankan. ‘’Kalau bukan kita siapa lagi,’’ kata Bupati.(rnl)