PEKANBARU (RP)- Ratusan penumpang pesawat Garuda Indonesia GA 170 737-800 Jakarta-Pekanbaru benar-benar dibuat kecewa. Sebab, penerbangan delay hampir 2 jam.
Agenda awal dijadwalkan pukul 06.45 WIB dan ternyata molor hingga pukul 08.40 WIB. Kekecewaan para penumpang ini lebih diperburuk lagi, karena selama masa menunggu tidak ada pemberitahuan resmi dari pihak Garuda.
Informasi yang dihimpun, keterlambatan (delay) ini, disebabkan Garuda menggunakan sistem baru, baik untuk reservasi maupun check-in. Akibatnya, bagi penumpang yang tidak tahu terpaksa pasrah dan harus rela mengikuti antrean panjang di kaunter check-in Garuda bandara Soekarno-Hatta.
Untuk diketahui, dalam pesawat Garuda Indonesia ini banyak pejabat negara dan juga pejabat daerah yang ingin menghadiri acara di Riau dan Pekanbaru dengan cepat. Di antaranya anggota DPR RI Komisi III Wan Abu Bakar, Rektor UIN Suska Riau Prof Dr HM Nazir, Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Andoso Yakin dan Ketua PMI Kampar Zulher.
Banyak di antara penumpang yang mengungkapkan kekecewaannya. Wan Abu Bakar kepada Riau Pos mengaku kecewa dengan pelayanan Garuda, kemarin. Seharusnya, perusahaan penerbangan sebesar Garuda tidak boleh menghadapi masalah seperti itu.
‘’Saya menyesalkan dan kecewa, karena Garuda Indonesia yang seharusnya memiliki manajemen profesional, tetapi mengelola penerbangan lokal saja masih memprihatinkan dan tidak beres dalam sistem. Seharusnya pukul 08.45 WIB itu kami sudah tiba di Pekanbaru,’’ tegas Wan.
Tidak hanya itu, sebut Wan, dengan kondisi yang terjadi, pimpinan Garuda Indonesia harus turun menghampiri para penumpang yang kecewa dan memberikan pemahaman soal penggunaan sistem baru.
‘’Kami menilai penerapan sistem tidak profesional, mengganggu jadwal saya dan juga penumpang yang lain. Dan juga bisnis penumpang yang lainnya, karena jadwal pesawatnya tidak jelas dan tidak ada kepastian dari pihak maskapai,’’ ungkapnya lagi.
Begitu juga dengan Rektor UIN Prof Dr HM Nazir yang terpaksa membatalkan jadwal untuk mengisi acara di kampus.
‘’Kita harapkan Garuda dapat meningkatkan citranya sebagai maskapai yang komit melayani pelanggannya. Saya terkena dampaknya dan kecewa. Dan, ada acara yang tidak bisa saya hadiri karena keterlambatan ini,’’ ungkap rektor dengan visi UIN sebagai World Class University ini.
Disebutkan Nazir, berdasarkan informasi di Soekarno-Hatta, sistem IT Garuda Indonesia pagi itu rusak dan terpaksa menggunakan sistem manual.
Menurutnya, ada pemberitahuan dari pihak maskapai, tapi dia mengaku tidak mendapat informasinya.
‘’Saya hanya membaca di kertas kopian berlogo Garuda milik salah seorang penumpang yang lain. Biasanya, untuk pemberitahuan dikirim via sms, tapi kali ini tidak,’’ sesalnya. Diceritakan Nazir, kondisi delay tadi seperti di pasar, dan banyak penumpang yang terjebak di kounter check-in yang menggunakan sistem manual. ‘’Banyak penumpang antre panjang di belakang,’’ imbuhnya.
Sementara itu, General Manajer Garuda Indonesia Branch Office Pekanbaru, Suyatno Rifat kepada Riau Pos, Kamis (1/3) mengakui memang ada delay sedikit, tapi masih normal untuk kedatangan Jakarta-Pekanbaru.
‘’Kita lagi ganti sistem baru, sistem reservasi dan check-in ini sudah lama, jadi kita ganti dengan yang canggih dan hari ini kita migrasi dari yang lama ke sistem baru,’’ jelasnya.
Dari sistem baru yang diterapkan itu mengakibatkan keterlambatan. Untuk keterlambatan itu hanya dari Jakarta, sedangkan dari Pekanbaru tidak.
Sementara Airport Duty Manager PT (Persero) Angkasa Pura II, Bandara Sultan Syarif Kasim, Ibnu Hasan yang dihubungi mengenai jadwal pendaratan pesawat GA 170 tujuan Jakarta-Pekanbaru, seharusnya pukul 08.25 WIB. ‘’Memang ada keterlambatan,’’ singkatnya.
Ditambahkan Ibnu lagi, untuk penerbangan Garuda, dari Pekanbaru ke Jakarta yang mengalami keterlambatan hanya yang penerbangan pagi. ‘’Karena menunggu kedatangan dari Jakarta. Selain itu, semua sesuai dengan jadwal,’’ jelas Ibnu.
Disebutkannya, dari enam kali penerbangan Garuda dalam sehari dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
General Manager Garuda Indonesia Branch Office Pekanbaru Suyatno kembali menambahkan, untuk gangguan penerbangan dari Pekanbaru hanya penerbangan pagi yang delay, dan hanya 20 menit.
‘’Selanjutnya normal. Perlu saya sampaikan sekali lagi, untuk migrasi sistem itu sudah kami sampaikan lewat media jauh hari sebelum hari ini (Kamis, red),’’ tambahnya.(gus)