“Musibah banjir dan longsor ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah,’’ sebutnya.
Untuk melengkapi laporan ke Pemkab Kampar dan Pemprov Riau, Arika pun membawa peralatan video dan kamera foto. Hanya saja tidak semua titik dapat difoto. Karena di perjalanan turun hujan lebat. Namun dia secara tegas menyebutkan masyarakat tujuh desa sangat memerlukan bantuan. Tidak hanya pasokan pangan, tetapi juga perlu segera aksi tanggap darurat dalam membuka jalur yang tertutup longsor.
Untuk mendapatkan informasi terkini tentang kondisi masyarakat di Kamparkiri hulu juga tidak mudah. Karena jaringan selular tidak ada. Sehingga bila ingin mengetahui kondisi sebenarnya di lokasi longsor, harus datang langsung ke lokasi yang memiliki medan sangat sulit tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar H Irtarius MSi melalui Kasi Kedaruratan Muhammad Nasir SE mengatakan, hari ini (2/12) tim BPBD Kampar dan Provinsi Riau turun ke lokasi. Tim juga akan disertai Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kampar dalam menyalurkan bantuan.
“BPBD Kampar sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Riau untuk mengerahkan alat berat guna membuka jalan yang tertutup longsor,’’ sebutnya.