PSB Universitas Riau Gelar Diskusi: Refleksi Riset Aksi Restorasi Gambut Riau

Riau | Rabu, 17 April 2019 - 08:52 WIB

PSB Universitas Riau Gelar Diskusi: Refleksi Riset Aksi Restorasi Gambut Riau

Diskusi ini membuahkan beberapa poin-poin rekomendasi, di antaranya pertama,  perlu dilakukan temukenal kembali potensi kearifan lokal sebagai modal sosial pelaksanaan restorasi gambut di tingkat tapak dengan berbagai metode seperti live in , wawancara mendalam, dan observasi partisipatif di sejumlah kabupaten di Propinsi Riau.

Kedua membangun kapasitas konservasi dan pemanfaatan vegetasi endemik gambut melalui riset temukenal kembali keanekaragaman hayati, pembibitan, dan penanaman di berbagai wilayah di Propinsi Riau. 
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketiga melakukan riset dan aksi peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat tempatan wilayah berbasis gambut melalui pemberdayaan komoditas ramah gambut seperti lebah kelulut dan pengayaan kebun.

Keempat, pemetaan kondisi hidrologi dan pembangunan proyek percontohan sekat kanal dan pemasangan sejumlah instrumen ukur tanah dan hidrologi. Kelima, melakukan  pembinaan dan pengerahan relawan ke banyak desa berbasis lahan gambut di kabupaten-kabupaten bergambut di Provinsi Riau; dan keenam menyelenggarakan berbagai forum diskusi atau pertemuan untuk membangun dan memperkuat kerja sama antar para pemangku kepentingan terkait restorasi gambut dan penuntasan bencana asap. 

Dengan rekomendasi tersebut diharapkan dapat menghidupkan kembali nafas akademik yang lebih membumi dan memberi manfaat bagi masyarakat Riau.

Dipenghujung acara diskusi ini, Dr Haris Gunawan, yang membidangi penelitian dan pengembangan BRG RI, memberikan catatan penutup bahwa BRG RI mengapresiasi dukungan Universitas Riau dalam riset aksi restorasi gambut tropis, selanjutnya refleksi capaian hasil riset dan pembelajaran selama lima tahun ini, perlu ditindaklanjuti analisis mendalamnya. 

Hal yang tidak kalah penting, sangat perlu mengkomunikasikan hasil riset tersebut kepada para pihak, agar berdampak dalam memberikan rujukan implementasi restorasi gambut dan juga dalam rangka menjahit sinergi para pihak guna mengurangi risiko kejadian bencana kabut asap yg disebabkan oleh kebakaran gambut di Indonesia, terutama di Provinsi Riau.(rls/fas)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook