Selain itu, Rida juga menjadi motor penggerak Pertemuan Penyair Korea-ASEAN (Korea-ASEAN Poets Festival) pada Desember 2010 di Pekanbaru. Acara ini mempertemukan puluhan penyair dari negara-negara ASEAN dan dari Korea (Selatan). Sebelumnya, acara serupa, yang pertama, sudah diselenggarakan di Korea.
Masih banyak lagi hal yang dilakukan Rida dalam menghidupkan dunia kesenian di Riau. Terakhir, Rida juga menghidupkan sebuah laman, Madah Poedjangga. Laman ini berada di depan Graha Pena Riau, Jl Subrantas. Di tempat ini, setiap dua pekan sekali, diadakan diskusi tentan budaya, baik itu puisi, sastra, musik, dan sebagainya. Acara ini juga menjadi program sepekan sekali di Riau Televisi (Rtv).
Dengan semua yang dilakukan Rida, sangat pantas mendapatkan gelar kehormatan dari LAM Riau itu. "Sangat pantas. Selain itu, beliau juga tokoh pemersatu sekat-sekat budaya yang selama ini muncul. Beliau mengayomi semua sastrawan, budayawan, musisi, dan genre seni lainnya. Beliau tidak memilih-milih, semuanya dijadikan teman," ujar SPN Marhalim Zaini, salah seorang sastrawan Riau.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Boy Riza Utama/HBK