PEKANBARU

Rumah Pejabat Pemprov Dimolotov

Riau | Sabtu, 20 Februari 2016 - 12:50 WIB

Rumah Pejabat Pemprov Dimolotov
RUMAH SAFRIL: Rumah Kadis Bina Marga Provinsi Riau Safril Tamun di Jalan Pinang No 19 Kecamatan Marpoyan Damai yang menjadi sasaran orang tak dikenal dalam upaya bom molotov, Jumat (19/2/2016).

KOTA (RIAUPOS.CO) - DUARRR.... Suara dentuman langsung memancing perhatian Muksan, sekuriti yang berjaga di rumah Kepal Dinas Bina Marga Provinsi Riau Safril Tamun. Pria 24 tahun itu pun bergegas menuju sumber suara. Ternyata suara ledakan itu berasal dari bom molotov di halaman samping rumah bagian kiri.Muksan bercerita. Saat itu, Jumat (19/2) sekitar pukul 04.00 WIB. Ia melihat tiga orang yang tak dikenalinya mondar-mandir di depan rumah yang berada di Jalan Pinang No 91, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai

”Saya melihat dua pria berjalan mondar-mandir di depan pagar. Satu orang lainnya mengendarai sepeda motor,” ujar Muksan saat di hubungi lewat telepon.

Tak lama berselang, ia dikejutkan dengan suara ledakan dan melihat kobaran api. Muksan pun langsung menghubungi penghuni rumah. Mereka sama-sama berusaha memadamkan api  yang keluar dari molotov. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polresta Pekanbaru.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara itu dari keterangan Mira (27), yang merupakan anak kedua Safril saat diminta keterangannya, saat itu yang tinggal di dalam rumah berjumlah tiga orang. Yaitu ibunya bernama Indah, serta dua adiknya Letty dan Hasman.

Ia sendiri mengetahui peristiwa tersebut setelah mendapatkan telepon dari orangtuanya Safril Tamun. Saat itu ayahnya sedang berada di Kota Dumai dan menyuruhnya memeriksa rumah tersebut.

”Bapak ada acara. Dia lagi ke Dumai bersama Plt Gubri,” jelas Mira kepada petugas polisi.

Atas peristiwa ini, Mira mengungkapkan hal ini terjadi untuk yang kedua kalinya. Di mana pada waktu lalu, rumah yang ditempati orangtuanya tersebut juga pernah dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal.

”Waktu lalu pada 2004. Saat itu kena kaca kamar bapak, tapi tidak sempat meledak,” jelasnya.

Diungkapkannya, peristiwa tersebut terekam CCTv. Ada lima orang pelaku dengan mengendarai jenis sepeda motor matic. Setelah beraksi ,pelaku langsung pergi. Beruntung aksi tersebut tidak mengenai sasaran sehingga tidak ada yang mengakibatkan kerusakan.

”Yang rusak tidak ada, mungkin pelakunya terlalu kuat melemparnya hingga mengarah ke samping rumah,” ujarnya.

Atas peristiwa ini, keluarganya cukup merasa trauma dan berharap pelaku dapat segera ditangkap oleh pihak kepolisian.

Saat disinggung apakah keluarganya memiliki masalah dengan pihak lain, dengan tenang ia menjawab tidak ada. ”Masalah setahu saya tidak ada. Ayah cuma diam saja kalau pun ada masalah,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Bina Marga Provinsi Riau Safril Tamun yang merupakan pemilik rumah saat dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (19/2) pagi melalui via telpon mengatakan, pihaknya selama ini tidak ada masalah dan tidak menduga terjadinya peristiwa tersebut. Namun saat disinggung masalah proyek, dirinya enggan untuk menceritakannya.

”Jangan dikait-kaitkan masalah proyek. Kalau masalah setahu saya tidak ada. Saat itu saya sedang tidak di rumah,” jelasnya.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.  Mengenai motif pihaknya belum mengetahui apa yang mendasari pelaku melakukan perbuatan itu. ‘’Masih dikembangkan dilapangan siapa pelakunya,’’ terangnya.

Dari awal 2016, sudah ada dua kejadian bom molotov di Pekanbaru. Pelakunya belum berhasil ditangkap. ”Ini yang kedua, motif masih kami selidiki,’’ tutupnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook