PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2022

Sinergi dan Inovasi Antar Pemangku Kepentingan, Kunci Kinerja Ekonomi Tetap Kuat di 2023

Riau | Kamis, 01 Desember 2022 - 11:15 WIB

Sinergi dan Inovasi Antar Pemangku Kepentingan, Kunci Kinerja Ekonomi Tetap Kuat di 2023
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Maria Cahyaningtyas bersama Sekdaprov Riau SF Hariyanto (tengah) dan Deputy Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau Bidang Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI (KPw BI) Provinsi Riau Asral Mashuri foto bersama usai penyerahan penghargaan tahun 2022 kepada 13 mitra strategis  di sela kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Kantor Perwakilan Provinsi Riau, Rabu (30/11/2022). (BI UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen, dan akan terus meningkat menjadi 4,7-5,5 persen pada tahun 2024. Hal ini didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada tahun 2023 dan 2,5±1 persen pada tahun 2024. Dengan inflasi inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama 2023, seiring dengan tetap terkendalinya inflasi harga impor (imported inflation) dengan nilai tukar rupiah yang stabil dan respons kebijakan moneter yang  front loaded, pre-emptive, dan forward looking.


Koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah pusat dan daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berkontribusi kuat pada terkendalinya inflasi. Sinergi dan inovasi merupakan kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dan 2024, yang akan melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 yang digelar secara hybrid di Jakarta, Rabu (30/11). 

Presiden RI, Joko Widodo, dalam kesempatan tersebut berpesan bahwa, ke depan, kondisi global masih tidak pasti dan sulit untuk diprediksi. "Pada tahun 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada tanpa mengurangi optimisme,’’ tambah Presiden Joko Widodo.

Dalam menjaga ketahanan perekonomian Indonesia yang selama ini telah dicapai, sejalan dengan arahan Presiden RI, Gubernur Bank Indonesia menekankan sinergi dan inovasi sebagai kunci untuk menghadapi gejolak global. Bauran kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2023 akan terus diarahkan sebagai bagian dari bauran kebijakan nasional untuk memperkuat ketahanan, pemulihan, dan kebangkitan perekonomian Indonesia, di tengah kondisi ekonomi global yang akan melambat dan risiko terjadinya resesi di beberapa negara. 

Kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun 2023 akan terus difokuskan untuk menjaga stabilitas (pro-stability). Sementara itu, empat kebijakan Bank Indonesia lainnya yaitu kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau akan terus diarahkan untuk dan sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (pro-growth).

Forum PTBI merupakan forum strategis yang diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan, prospek, dan arah bauran kebijakan Bank Indonesia, serta memperoleh arahan dari Presiden RI. 

Forum PTBI 2022 dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo, pimpinan dan anggota DPR dan DPD RI, pimpinan lembaga negara, para duta besar negara sahabat, menteri Kabinet Indonesia Maju, ketua dan anggota dewan komisioner OJK dan LPS, gubernur kepala daerah, pimpinan perbankan dan korporasi, akademisi, media nasional, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional. 

Masyarakat juga mengikuti rangkaian PTBI melalui siaran langsung pada kanal media sosial Bank Indonesia, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dan luar negeri. 

Selanjutnya, rangkaian PTBI yang disiarkan di Kantor Perwakilan Provinsi Riau dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Dumai, Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wira Bima, Pimpinan Instansi Vertikal, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Riau, Pimpinan Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank di Riau, akademisi, asosiasi, pelaku usaha, UMKM, dan Pondok Pesantren di wilayah Riau. 

Agenda utama dari forum PTBI di Riau adalah pemaparan pandangan Bank Indonesia Riau mengenai kondisi perekonomian Riau terkini, tantangan, dan prospek perekonomian di masa mendatang.  Ada beberapa poin penting disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Maria Cahyaningtyas.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Riau sangat kuat selama tahun 2022, dan tercatat sebesar 4,63 persen (yoy) pada triwulan III 2022. Angka pertumbuhan ekonomi Riau tersebut menjadikan Riau sebagai provinsi dengan PDRB terbesar di luar Jawa.

Kedua, perkembangan aktivitas ekonomi telah mempengaruhi dinamika harga beragam komoditas. Salah satu komoditas yang memicu inflasi baik secara global, nasional, maupun regional Riau adalah peningkatan harga energi, khususnya bahan bakar minyak. Per Oktober 2022, inflasi berada pada level 6,17 persen (yoy). Sehingga, pencapaian inflasi Riau diperkirakan akan berada di atas target inflasi tahun 2022.

Ketiga, Bank Indonesia bersama berbagai pemangku kebijakan, mendorong pemerataan ekonomi melalui program pengembangan UMKM dan digitalisasi perekonomian. Keempat, beberapa hal yang menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas makroekonomi Riau ke depan adalah normalisasi harga komoditas ekspor Riau dan kenaikan harga BBM pada tahun 2022 yang diperkirakan masih berdampak di tahun 2023.

Pada kesempatan ini juga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas peran setiap stakeholders dalam mendukung pelaksanaan tugas dan pencapaian program strategis Bank Indonesia Provinsi Riau. Apresiasi tersebut disampaikan melalui pemberian penghargaan tahun 2022 kepada 13 mitra strategis yang berasal dari kalangan perbankan, korporasi, instansi pemerintah daerah, dan media.(adv/azr)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook