Mobil Diseret Banjir, Karyawan PT Adhi Protek Tewas

Riau | Sabtu, 01 Desember 2012 - 11:51 WIB

Mobil Diseret Banjir, Karyawan PT Adhi Protek Tewas
TENGGELAM: Mobil Mitsubishi Triton tenggelam di parit Jalan Koridor RAPP Langgam akibat terseret banjir, Jumat (30/11/2012). foto: istimewa

Laporan LISMAR SUMIRAT, Langgam lismarsumirat@riaupos.co

Mahriji (23) seorang pekerja PT Adhi Protek tewas ditelan banjir di Jalan Koridor RAPP Km 18/19 Kecamatan Langgam, Kamis (29/11) sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kematian korban diketahui karena tidak mentaati rambu larangan yang telah dipasang pihak Polsek Langgam di area banjir yang saat itu masih melanda Kecamatan Langgam dengan ketinggian debit air 2 meter.

Namun, larangan tersebut tidak diindahkan korban beserta 7 orang rekannya yang saat itu baru selesai mengerjakan proyek pengerjaan pipa gas di PT Kalila.

Korban nekat menerobos banjir tersebut dengan menggunakan mobil Mitsubishi Triton double cabin warna silver BM 9266 DE.

Alhasil, mobil tersebut pun hanyut terseret derasnya arus yang menyebabkan korban tewas karena korban tidak pandai berenang. Sedangkan 7 rekannya berhasil menyelamatkan diri.

Para korban masing-masing, Mahriji (23) tewas dibawa arus, sedangkan tujuh rekannya Kiyap Budiyono (38), Muswar (32), Lufti (25), Budi (23), Widi (25), Rahmat (21), Hendri (24) selamat setelah sempat tenggelam oleh genangan banjir di jalan Koridor RAPP tersebut.

Informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos dari pihak kepolisian sektor (Polsek) Pangkalan Kerinci menyebutkan bahwa musibah dialami para pekerja PT Adhi Protek itu berawal saat kedelapan para karyawan PT Adhi Protek ini baru pulang bekerja memasang pipa gas milik PT Kalila di Langgam dengan mengendarai mobil Mitsibhisi Triton double cabin pick up warna silver BM 9266 DE.

Walau mengetahui kondisi akses jalan terputus akibat dipenuhi banjir, namun sebelumnya para karyawan PT Adhi Protek tersebut berhasil melewati akses jalan darat saat berangkat kerja dari Pangkalan Kerinci menuju Langgam.  

Ketika usai melaksanakan tugas pemasangan pipa di PT Kalila, para karyawan ini pun berangkat pulang menuju Pangkalan Kerinci melalui akses jalan yang sama.

Sehingga, Kiyap Budiyono yang  saat itu mengemudikan mobil tetap nekat menerobos genangain air banjir tersebut.

Tetapi naas ketika akan pulang ke rumah arah Pangkalan Kerinci mobil tersebut terjebak oleh banjir yang saat itu tiba-tiba meninggi. Maka mobil dalam kondisi macet di tengah genangan banjir, tiba-tiba dihantam gelombang.

Akibat hantaman gelombang cukup kuat ke bagian bodinya, mobil langsung terseret dibawa arus hingga ke pinggir sungai.

Menyadari mobil dibawa arus hingga menyebabkan kondisi mobil menjadi miring di bibir sungai, para penumpang pun berhamburan keluar.

Muswar yang saat itu duduk di samping Kiyap Budiyono supir berhasil membuka pintu dan keluar menyelamatkan diri.

Sedangkan Lufti yang saat itu duduk di kabin bersama Mahriji, sementara Budi, Widi, Rahmat, Hendri duduk di bak belakang langsung melompat keluar dari mobil.

Entah kenapa Mahriji tiba-tiba hanyut dibawa arus, sedangkan rekannya masih berjuang menyelamatkan diri masing-masing.

Namun menurut informasi, Mahriji panik karena tidak bisa berenang. Saat itu dia mengenakan pakaian kerja dan sepatu bot. Dia tak mampu bertahan di saat hanyut dibawa arus ke tengah sungai.

Dia lalu tenggelam dibawa arus dan menghilang ditelan banjir. Warga yang mengetahui ada pekerja PT Adhi Protek tenggelam banjir langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan dengan menggunakan sampan dan pompong.

Aparat Polsek Sub Sektor Langgam bersama Polsek Pangkalan Kerinci yang mendapat laporan segera turun ke tempat kejadian perkara (TKP).

Tim Tagana Pelalawan pun ikut membantu. Tujuh pekerja PT Adhi Protek yang sempat tenggelam akibat banjir berhasil diselamatkan.

Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit RS Efarina yang kemudian dirujuk ke RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

Sementara satu pekerja PT Adhi Protek yang hilang langsung dilakukan pencarian oleh warga bersama-sama aparat kepolisian yang menyisir parit Jalan Koridor RAPP tersebut.

Dengan menggunakan peralatan seadanya, akhirnya Mahriji berhasil ditemukan terapung dengan kondisi sudah tidak bernyawa, sekitar pukul 21.30 WIB.

Mayat Mahriji langsung dievakuasi ke RSUD Selasih untuk dilakukan visum. Setelah diperiksa, Jumat (30/11) sekitar pukul 10.00 WIB jenazah korban akan dibawa keluarga untuk dikebumikan di kampung halamannya yang berada di Provinsi Lampung dengan menggunakan pesawat yang diterbangkan dari Pekanbaru dan Jakarta.

Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, ketika dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (30/11) melalui Kapolsek Pangkalan Kerinci Kompol Johan Rivai SH didampingi Kanit Reskrim Ipda Sahrul SH, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dalam upaya penyelamatan, tujuh pekerja PT Adhi Protek berhasil diselamatkan, sedangkan satu orang lagi sempat hilang dan baru ditemukan sudah tidak tertolong dalam kondisi tidak bernyawa.

Kemudian para korban langsung dibawa ke RS Evarina dan di rujuk ke RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

 “Saat ini, ketujuh korban yang selamat, lima di antaranya masih dirawat, sedangkan dua telah diperbolehkan pulang. Salah satunya Kiyap Budiyono sudah dimintai keterangan oleh polisi,” ujarnya.

Namun, sambung Kapolsek, kasus tersebut diindikasi lakalantas, sehingga kasus ini dilimpahkan ke Unit Lantas Polres Pelalawan untuk diproses lebih lanjut. Sementara barang bukti mobil telah berhasil dievakuasi dari anak sungai .(*2/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook