KAHMI Ingin Lahirkan Tokoh di Pilpres 2014

Riau | Sabtu, 01 Desember 2012 - 11:50 WIB

KAHMI Ingin Lahirkan Tokoh di Pilpres 2014
MUNAS KAHMI: Para tokoh KAHMI memukul kompang menandai pembukaan Munas IX KAHMI di Labersa Grand Hotel, Kampar, Jumat (30/11/2012). foto:teguhprihatna/riaupos

KAMPAR (RP) - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) berkomitmen melahirkan tokoh nasional untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.

Keinginan ini menjadi wacana dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX yang dibuka di Labersa Grand Hotel and Convention, Kampar, Riau, Jumat (30/11) malam tadi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

HMI yang merupakan cikal bakal wadah ini berhasil melahirkan tokoh-tokoh nasional yang hadir pada acara malam tadi, termasuk beberapa bakal calon presiden yang akhir-akhir ini populer melalui beberapa survei.

Sebut saja deretan kader berpotensi KAHMI mulai dari Ketua MK Mahfud MD, mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik, penasihat KPK Abdullah Hehamahua, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan sederet nama tokoh nasional lainnya.

Hal ini membuat KAHMI percaya diri bahwa pada Pilpres mendatang, korps alumni ini menjadi bagian penting dari percaturan politik nasional.

Sesuai dengan semangat tema yang diusung ‘’Mewujudkan Kepemimpinan yang Berkarakter Menuju Indonesia Berkeadilan Sosial’’, KAHMI menginginkan pemimpin nasional yang memiliki karakter yang kuat dan mampu memimpin Indonesia yang berkeadilan sosial.

Untuk nengerucutkan calon pemimpin seperti yang diinginkan, digelar sarasehan yang menghadirkan pemateri tokoh nasional Mahfud MD, Yusril Ihza Mahendra, Abdullah Hehamahua, Fuad Bawazier dan Anis Baswedan.

Dari Sarasehan Nasional ini diharapkan lahir rekomendasi berupa poin-poin bagaimana pemimpin menurut pandangan KAHMI. Namun dari awal panitia Munas cepat-cepat menegaskan, KAHMI tidak akan menunjukkan nama dalam rekomendasinya.

Hal ini kembali ditegaskan Ketua Harian PKMN KAHMI Tamsil Linrung.

Tamsil dalam sambutan secara gamblang menyebutkan, pemimpin yang keadilan sosial adalah pemimpin yang nyata dan peduli bukan pemimpin yang menghilang bila ada masalah.

‘’Komitmen KAHMI bukan partai politik, tapi rumah besar alumni HMI. Kami adalah civil society yang terus kritis. Tidak saatnya KAHMI menunjuk orang lain, tapi harus berani menunjuk diri sendiri. Kita yakin tokoh-tokoh KAHMI akan menjadi pemain andalan utama dalam rekrutmen pimpinan nasional pada 2014 mendatang,’’ ujarnya lantang.

Dibuka Jusuf Kalla

Jusuf Kalla yang merupakan Wakil Ketua Dewan Penasihat KAHMI membuka saat membuka acara Munas KAHMI IX mengatakan, momen Munas ini tidak hanya merupakan wadah nostalgia jumpa keluarga dan kawan lama tapi juga sebagai kesempatan konsolidasi nasional KAHMI.

‘’Jika ingin kuat kita harus kembali pada khittah, tujuan awalnya dibentuk organisasi ini. KAHMI juga harus menjaga sinergi walaupun berbeda,’’ ungkap Jusuf Kalla yang akrba dipanggil JK.

JK menilai eksistensi KAHMI harus menjadi sumber inspirasi, baik di tingkat lokal hingga nasional. Kongkritnya dengan melahirkan semangat dan figur kepemimpinan.

‘’Apabila HMI ingin memilih kepemimpinan yang baik, di samping sebagai inspirasi, berkarakter juga harus bertauladan. Sehingga dapat menjadi contoh bagi seluruh masyarakat dan anggota KAHMI,’’ tutur Jusuf Kalla di Munas KAHMI IX di Hotel Labersa, Jumat (30/11).

Menurutnya, yang menentukan keberhasilan suatu organisasi atau bangsa tidak terlepas dari peran pemimpin.

‘’Munas KAHMI menuju pemimpin baru, menuju bangsa dan masyarakat yang makmur dan berkeadilan,’’ tutur mantan Wakil Presiden RI itu.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan, suatu bangsa yang berwibawa tentu dengan didukung perekonomian yang maju. Hal itu tidak terlepas dari peran pemimpin yang membawa masa depan bangsa dan negara.

‘’Pemimpin lebih penting dari pada sistem. Artinya, kepemimpinannya karena kemampuan berinovasi dan memberikan nilai tambah dengan teknologi. Itu salah satu peran bagi KAHMI yang ke depannya,’’ ujar pria yang akrab dipanggil JK ini.

Sementara itu, Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP menilai KAHMI telah banyak berkontribusi bagi pembangunan. Ini terlihat dari eksistensi para anggota KAHMI dari berbagai sektor, baik di sektor pendidikan, ekonomi, pertahanan dan sosial kemasyarakatan lainnya.

‘’KAHMI sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh, baik di tingkat lokal hingga nasional. Oleh karena itu, eksistensi ini perlu diberikan apresiasi,’’ tutur Gubri saat menghadiri pembukaan Munas KAHMI IX di Hotel Labersa, Jumat (30/11).

Gubri juga menambahkan, kontribusi positif lainnya adalah sudah banyak memberikan keputusan strategis bagi kepentingan bangsa. Baik yang telah lalu maupun untuk kemajuan daerah dan bangsa di masa depan.

‘’Kehadiran KAHMI patut dibanggakan dalam mengawal gerak langkah pembangunan. Kami berharap kehadiran para tokoh nasional dapat membawa berkah bagi Riau dan bangsa Indonesia. Saya selaku masyarakat Riau mengucapkan selamat datang ke Bumi Melayu Lancang Kuning ini,’’ imbuh Gubri.

Sementara Ketua Dewan Penasihat KAHMI Akbar Tandjung menilai Munas kali ini dianggap Munas terbesar KAHMI sepanjang sejarah ini dapat dilaksanakan dengan rasa kekeluargaan.

‘’Bila ada gesekan dapat diselesaikan dengan musyawarah muafakat, Munas ini merupakan konsolidasi nasional KAHMI untuk ambil bagian dalam kepemimpinan nasional 2014,’’ kata Akbar.

Mahfud: Jangan Ada KAHMI Tandingan

Sementara itu, Mahfud MD selaku tokoh KAHMI dan HMI meminta agar hasil keputusan yang dihasilkan dalam Munas di Riau dihormati.

Semua peserta harus menerima dan menghargai keputusan Munas sebagai keputusan bersama. Tidak ada KAHMI tandingan begitu aspirasinya tidak tertampung.

‘’Semua pihak harus menerima keputusan Munas,” sebut Mahfud MD kepada Riau Pos, Jumat (30/11).

Menurutnya, jangan ada lagi peserta Munas KAHMI ‘’kekanak-kanakan’’. Karena ini akan memalukan kita,’’ sambungnya.

Kehadirannya di Munas ini, seperti yang sudah disampaikannya pada delegasi Jawa Tengah, bukan bersedia untuk dicalonkan sebagai anggota presidium, tapi bersedia ditempatkan dimana saja.

Munas yang berlangsung 30 November-1 Desember ini adalah Munas paling besar dan meriah yang pernah dihelat selama ini.

Karena itu, KAHMI sebagai organisasi Islam yang sudah lama di Tanah Air bisa menjadi penyeimbang gejala kemerosotan umat saat ini. Bisa dibedakan adalah pemain-pemain politik yang tidak boleh dilakukan di KAHMI.

Mahfud berharap dalam Munas ini muncul politik yang aspiratif, politik untuk kebaikan. Di KAHMI Mahfud bukanlah orang baru. Ia dulu pernah duduk di majelis pakar dan majelis penasihat.

‘’Di posisi apapun saya siap dan tidak akan menolak,’’ kata Mahfud.(rio/dac/h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook