PEKANBARU (RP) - Terhitung mulai 15 November, Jembatan Siak III akan ditutup sementara. Keputusan ini diperoleh dari rapat lintas instansi dan seluruh stake holder, terkait rencana perbaikan infrastruktur tersebut di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, Kamis (31/10).
Penetapan tanggal tersebut dilakukan berdasarkan usulan dan masukan berbagai pihak terkait. Mulai dari pengalihan jalur, pembukaan u-turn, penerapan rambu-rambu lalu lintas, sosialisasi ke masyarakat dan menunggu pengiriman material dari Jakarta.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto di sela-sela rapat yang melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Riau dan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru.
Selain itu, perwakilan Ditlantas Polda Riau, Satlantas Polres Pekanbaru, pihak kecamatan dan kontraktor pelaksana perbaikan.
‘’Alhamdulillah, dari rapat tadi sudah dapat kesimpulan untuk waktu penutupan dan perbaikan Jembatan Siak III. Seluruh pihak terlihat mendukung dalam menjaga optimalisasi pelayanan transportasi masyarakat agar tidak terganggu,’’ urainya.
Dia menegaskan, pihaknya memang berupaya keras memfasilitasi agar proses perbaikan tersebut berjalan sesegera mungkin. Namun, masukan dan saran dari beberapa instansi terkait tentunya juga diperlukan.
‘’Dari pemaparan pihak Waskita juga disebutkan bahwa sebagian material dan bahan pendukung sudah dikirim dari Jakarta. Proses pengiriman ditargetkan rampung sebelum 14 November, makanya diusulkan untuk mulai ditutup 15 November,’’ terangnya.
Pertimbangan lain, tambah Hariyanto adalah persiapan pengaturan jalan oleh pihak kepolisian dan perhubungan. Berbagai alternatif jalan dipersiapkan guna mengantisipasi kemacetan di jalan.
Sementara untuk teknis perbaikan diserahkan kepada Waskita dengan dibantu PT Bukaka, Waagner dan tim ahli. Ini dilakukan, agar pengerjaan dilakukan secara maksimal seperti yang diharapkan. Begitu juga untuk seluruh dana perbaikan masih menjadi tanggung jawab PT Waskita dengan tidak membebankan APBD.
Sementara itu, perwakilan PT Waskita Karya Bandrang mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan pencetakan temporary hanger yang diperlukan untuk proses perbaikan. Dia menilai waktu perbaikan memerlukan waktu sekitar 4-5 bulan.
‘’Untuk material pertama seberat tiga ton sudah dikirimkan beberapa hari lalu, jika tidak ada kendala, besok (hari ini, red) sudah tiba di Pekanbaru. Tahapan kedua dikirim 3 November seberat enam ton, tahap ketiga 7 November seberat tiga ton. Keseluruhan seberat 12 ton, nantinya akan kita rakit atau instal dapat digunakan pada saat perbaikan,’’ terangnya.
Saat ditanyakan mengenai waktu pengerjaan, dia mengatakan memang waktu yang diperlukan mencapai 4-5 bulan. Pasalnya, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim ahli, beberapa masukan harus tetap dipertimbangkan agar pengerjaan maksimal.
‘’Teknisnya ada delapan tahap pengerjaan. Setiap tahap dilakukan dengan meng-adjust tiga hanger selama 15 hari. Memang ini memerlukan kehati-hatian dan ketelitian,’’ imbuhnya.
Komitmen itu mendapat dukungan dari pihak kepolisian. Kasubdit Keamanan dan Kesalamatan Polda Riau AKBP Andi Salamon mengatakan pihaknya siap mendukung proses pengalihan jalur tersebut.
Di mana, salah satu dukungannya dilakukan dengan membuka u turn baru dan menempatkan personel di beberapa titik simpul kemacetan.
‘’Di setiap titik akan ada 18 personel yang terdiri dari tim Polda dan Polres. Kita akan optimalkan pengalihan jalur, sehingga tidak mengganggu kenyamanan berkendara masyarakat,’’ sambungnya.
Di tempat bersamaan, Kasat PJR Ditlantas Polda Riau AKBP Edy Sumardi juga mendukung proses perbaikan infrastruktur tersebut. Dia mengharapkan, media massa dapat membantu dalam mensosialisasikan pengalihan jalur tersebut kepada masyarakat.
‘’Kita sudah mencoba membuat rekayasa lalu-lintas. Baik untuk pengalihan dan penutupan. Pada prinsipnya kami siap menindaklanjuti kebijakan tersebut. Kami juga sosialisasikan dengan RTMC. Kegiatan ini bisa dilaksanakan secara maksimal dengan sinergitas seluruh pihak terkait,’’ sambungnya.(rio)