Korban Banjir Kehilangan Dokumen Berharga

Riau | Kamis, 01 November 2012 - 10:14 WIB

Korban Banjir Kehilangan Dokumen Berharga
Kaum ibu bersama anak-anaknya, duduk termangu berharap adanya bantuan, pakaian, makanan, dan air bersih serta pelayanan kesehatan, di Desa Rambahan, Logas Tanah Darat, Rabu (31/10/2012). (Foto: juprison/riau pos)

TELUK KUANTAN (RP)- Kendati banjir sudah mulai surut, namun masih menyisakan kesedihan bagi ribuan korban yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.

Pasalnya, para korban banjir ini mengaku kehilangan berbagai dokumen berharga, seperti ijazah, surat tanah, dan akte kelahiran.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Semua dokumen yang telah didapat dengan bersusah payah, kini hilang dalam sekejap, bersamaan dengan derasnya arus air pada saat banjir menerjang perkampungan warga, seperti halnya ijazah.

“Ijazah anak saya yang paling tua hilang. Entah ke mana hanyutnya,” ujar Eli (36), salah seorang ibu rumah tangga asal Desa Rambahan Kecamatan Logas Tanah Darat kepada Riau Pos, Rabu (31/10).

Menurut Eli, ada ratusan rumah terendam di Desa Rambahan, dan sebagian rumah yang terendam mengaku kehilangan dokumen berharga, termasuk ijazah anak-anak mereka.

“Memang tidak seluruhnya hilang. Tapi kalaupun dapat kan sudah terendam dan sudah pasti rusak,” jelasnya.

Diakui ibu tiga orang anak ini, pada saat banjir memang ia tidak sempat menyelamatkan apapun, karena banjirnya datang mendadak. “Tak sempat menyelamatkan apapun, mendadak datangnya,” katanya.

Banjir luar biasa yang tidak pernah diprediksi bakal melanda Desa Rambahan ini, diakui Eli, menimbulkan duka yang mendalam, sehingga dalam sepekan ini ia bersama korban banjir lainnya masih melakukan bersih-bersih di lingkungan rumah masing-masing.

Ditambah lagi, katanya, anak-anaknya belum bisa pergi ke sekolah, karena pakaian, dan peralatan sekolah lainnya juga hilang meskipun ada juga yang basah. “Bagaimana mau sekolah, pakaian saja hilang Pak,” ujarnya.

Sebelumnya, salah seorang guru MTsN Pangean, Iwil Asri SAg juga mengaku, kehilangan sebagian pakaian sekolah anak-anaknya, termasuk pakaian dinas miliknya sendiri.

Akan tetapi, dokumen-dokumen berharga miliknya, seperti ijazah dan SK pengangkatan PNS terlebih dahulu diselamatkannya bersamaan dengan dirinya bersama dengan anak dan istri pada saat datangnya banjir.

Ribuan Korban Banjir Perlu Bantuan

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Sosial dan Tenaga kerja (Dissosnaker) Kabupaten Kuantan Singingi telah menyalurkan bantuan banjir kepada ribuan rumah yang terendam akibat banjir yang luar biasa ini.

Kendati sudah menyalurkan bantuan, namun ribuan korban banjir tersebut masih berharap dan membutuhkan bantuan.

“Kalau kita di Pemkab sudah mendistribusikan bantuan banjir ini,” ujar Sekretaris Dinas Sosnaker Drs H Yuli Hermanto kepada Riau Pos, Rabu (31/10).

Namun demikian, menurut Yuli, karena banjir ini datangnya mendadak, masyarakat benar-benar tidak siap. Maka dari itu, banyak masyarakat yang kehilangan pakaian dan dokumen berharga dan peralatan rumah lainnya.

“Apapun dan sekecil apapun bantuan yang kita berikan, yang pasti ribuan masyarakat yang menjadi korban banjir, insya Allah akan menerimanya, karena memang sangat dibutuhkan,” lanjut Yuli.

Diharapkan, bantuan yang telah diserahkan pihaknya ini hendaknya diterima oleh mereka yang benar-benar menjadi korban dari banjir ini. Dan jangan ada masyarakat yang tidak menjadi korban, menerima bantuan ini.

“Ini sifatnya hanya bantuan, sukarela dan penuh keikhlasan. Jadi, jangan yang tidak kena musibah ingin pula bantuan, karena hanya terkena musibah yang dapat bantuan ini,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 18 ton beras, sekitar 900 kardus mie instan, 500 liter minyak goreng plus 500 kaleng sarden, pakaian, tikar dan bantuan lainnya.

Dari data sementara yang dihimpun Riau Pos, jumlah rumah yang terendam di Kecamatan Logas Tanah Darat hampir mencapai 300 unit rumah, ditambah 4 unit rumah yang hanyut.

Kemudian, di Kecamatan Pangean terdapat 215 unit rumah yang terendam ditambah satu unit rumah yang hancur.

Selanjutnya, di Kecamatan Singingi merendam sebanyak 50 unit rumah, dan 151 unit rumah terendam di Kecamatan Singingi Hilir.

Sedangkan di Kecamatan Kuantan Hilir terdapat sekitar 130 rumah yang terendam. Sementara di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, banjir merendam 834 rumah.

“Banyak, ada ribuan rumah yang terendam akibat banjir ini. Tapi rumah yang banyak terendam itu berada di Kuantan Hilir Seberang hampir 900 rumah yang terendam,” jelas Yuli.

Perusahaan Diimbau Bantu Korban Banjir

Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kuansing Drs H Yuli Hermanto MM mengimbau seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Kuansing supaya membantu para korban banjir sebagai bentuk kepeduliaan terhadap masyarakat.

“Sangat kita kesalkan tidak ada satupun perusahaan yang membantu korban banjir di Kuansing ini. Padahal banyak perusahaan yang ada di Kuansing ini,” kesal Yuli.

Hal ini menurut Yuli merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan perusahaan kepada masyarakat tempatnya beroperasi.

“Mereka kan bisa membantu masyarakat sebagai korban banjir melalui program CSR-nya, “Tapi kenapa sampai sekarang tak juga ada yang membantu,” ujarnya.(jps/why/*2/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook