Satu Lagi Jamaah Inhil Meninggal

Riau | Kamis, 01 November 2012 - 09:05 WIB

PEKANBARU (RP) - Jamaah haji Riau yang wafat di Makkah menjelang pemberangkatan pulang ke Tanah Air terus bertambah.

Kementerian Agama Provinsi Riau menerima laporan dari Makkah, jamaah bernama Hj Teri binti Syarif Erang (81) Kloter 14 Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) meninggal dunia di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Rabu (31/10) sekitar pukul 12.30 Waktu Arab Saudi (WAS).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Laporan ini kita terima langsung dari petugas kita di Kota Makkah,’’ kata Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Riau Drs H Tarmizi Tohor MA dari Debarkasi Batam.

Jenazah almarhumah dimakamkan di Tsuraya perbatasan Mina-Makkah. Hal ini dikatakan Kasi Penyuluhan haji dan Umroh Kemenag Riau Drs H Elwizar yang dihubungi Riau Pos, Rabu (31/10), di Pekanbaru.

Secara keseluruhan, hingga kemarin, sudah lima orang jamaah asal Riau yang meninggal dunia pada musim haji tahun 2012.

Jamaah yang meninggal dunia di Tanah Suci, sesuai kebijakan Kementerian Agama, sebagian dana haji yang sudah dibayarkan dikembalikan pada ahli waris.

Besaran dana yang dikembalikan pada ahli waris, sama bagi jamaah seluruh Indonesia yakni Rp33 Juta. Usia jamaah yang sudah lanjut memang rentan. Namun Kementerian Agama Riau tetap memprioritaskan untuk pemberangkatan jamaah lanjut usia tahun depan.

Ini mengingat, usia jamaah akan semakin bertambah bila pemberangkatannya ditunda. Namun Kemenag Riau tetap menunggu instruksi dari Kemenag RI lebih lanjut tentang sistem pemberangkatan jamaah haji tahun depan.

‘’Apakah ada perubahan atau tidak,’’ ujarnya.

Tawaf Wada dan Ziarah

Hingga Rabu (31/10), kegiatan di Masjidil Haram masih terlihat padat oleh jamaah yang melaksanakan Tawaf Ifadah, Sa’i dan Tawaf Wadak.

Jamaah haji yang melaksanakan Tawaf Wadak merupakan jamaah Gelombang I yang akan meninggalkan Makkah Mukramah. Begitu juga jamaah Gelombang II yang akan meninggalkan Makkah menuju Madinah Al Munawarah untuk melaksanakan Arbain.

HJmaah gelombang pertama sembari menunggu jadwal keberangkatan ke Jeddah masih melakukan ibadah sunat lainnya. Misalnya jamaah Kloter 8 Embarkasi Batam yang terdiri dari rombongan 1, 2 dan 3 dari KBIH Istiqomah yang dipimpin H Bambang Sugeng SH melaksanakan ibadah umrah bersama dengan mengambil miqat di Masjid Jironah, Rabu (31/10).  

‘’Ini kita lakukan menunggu kepulangan ke tanah air,’’ kata Bambang Sugeng. Menurut Bambang, jamaah haji dari KBIH Istiqomah juga akan melaksanakan ibadah rutin. Seperti mengunjungi Hudaybiyah (tempat miqat), ziarah dan mengunjungi Barrah, tempat peternakan onta terbesar di Kota Makkah.

Jamaah Kloter 8 ini, sebelum pemulangan ke tanah air juga melakukan beberapa kegiatan. Berdasarkan jadwal 4 November mendatang, melaksanakan penimbangan koper besar yang berat maksimalnya 32 Kg dan dilarang memasukkan air zam-zam dan barang cair lainnya.

Kemudian 5 November usai Salat Zuhur berangkat menuju Jeddah dan bermalam di sana. Pada 6 November pagi akan melaksanakan ziarah ke Laut Merah, Masjid Terapung, Masjid Qishas, Makam Siti Hawa.

Sedangkan bagi jamaah yang hobi berbelanja akan dibawa ke pusat perbelanjaan termegah Kornes di Kota Jeddah. Sore harinya jamaah menuju Bandara King Abdul Aziz untuk menuju ke Tanah Air.

Diperkirakan pada 7 November sudah mendarat di Bandara Hang Nadim Batam.

Kemenag: Pelayanan Haji Membaik

Menteri Agama Suryadharma Ali mengklaim penyelenggaraan haji tahun ini mengalami perbaikan kualitas. Di antaranya dari segi transportasi dan pemondokan para jamaah haji di Tanah Suci.

Menteri yang akrab disapa SDA ini menuturkan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan haji dari tahun ke tahun. ‘’Dan ini terbukti selalu membaik,’’ ujar SDA kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag, Rabu (31/8).

Politikus PPP tersebut menguraikan, perbaikan kualitas tersebut terlihat dari segi transportasi yang relatif lancar dari Makkah, Arafah, Musdalifah dan Mina. Namun, dia tidak memungkiri jika masih ada jamaah yang terlambat akibat ketidaksiplinan supir bus.

‘’Banyak bus ditinggalkan supirnya. Untuk itu kita akan minta Pemerintah Arab Saudi untuk benar-benar menertibkan,’’ urainya.

Di samping persoalan transportasi, SDA juga menuturkan, dari sisi jarak pemondokan ke Masjidil Haram di Makkah misalnya, jarak terjauh 7 Km dan ada 2 ring dimana ring satu 2.000 meter ke bawah, sementara ring dua jaraknya antara 2.000-7.000 meter. Dia menjajikan jarak pemondokan dengan lokasi ibadah akan semakin dekat.

‘’Itu terus berubah sehingga kini jarak terjauh 2.500 meter,’’ tuturnya.

SDA melanjutkan, menyoal sisi kemampuan subsidi manfaat dana setoran awal jamaah juga meningkat. Dia mencontohkan pada 2009 lalu, hanya 27 persen yang tinggal di ring satu dan mendapatkan subsidi dana optimalisasi.

Sementara pada 2010 menjadi 65 persen jamaah yang berada di ring satu. ‘’Tahun 2011 dan 2012 juga sudah semuanya. Begitu juga dengan biaya-biaya lainnya seperti asuransi, paspor yang sudah digratiskan,’’ jelasnya.

Tidak hanya itu, SDA memaparkan, pada puncak wukuf yang jatuh pada 25 Oktober, dimana ada minimal sekitar 3.670.000 orang datang ke Arafah, pihaknya memastikan tidak ada satupun jamaah yang tertinggal.

‘’Pemerintah berupaya menjamin dalam kondisi apa saja, mereka melaksanakan ibadah haji baik sehat, sakit maupun meninggal,’’ paparnya.

Karena itu, SDA mengaku puas dengan kinerja Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 2012. Pihaknya pun berjanji bahwa pelaksanaan haji 2013 akan jauh lebih baik. Meski begitu, dia mengakui masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Salah satunya adalah masih banyaknya jamaah calon haji yang gagal berangkat ke Tanah Suci, akibat ulah Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang tidak bertanggung jawab.

‘’Minimal ada 16 PIHK seperti itu yang menelantarkan jamaah. Para jamaah ada yang sudah membayar tapi uangnya tidak disetorkan. Ada yang berjanji bisa memberangkatkan tahun ini, tapi ternyata tidak berangkat,’’ tegasnya.

SDA menegaskan pihaknya akan menindak tegas sampai pencabutan izin operasional. Selain itu, Kemenag juga meminta polisi memproses itu secara hukum.

“Oleh karena itu kepada masyarakat saya imbau supaya tidak memaksakan diri pergi haji tanpa Kementrian Agama. Bohong kalau ada lembaga bilang Anda pasti berangkat tahun ini. Yang bisa memastikan itu Kementrian Agama,’’ tegasnya.(dac/esi/ken/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook