Tiga Hal Jadi Fokus Syamsuar di 2019

Riau | Senin, 01 Oktober 2018 - 13:09 WIB

Tiga Hal Jadi Fokus Syamsuar di 2019
Syamsuar.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau terpilih Drs H Syamsuar MSi memaparkan tiga program yang akan dijalankan ketika dia dilantik jadi orang nomor satu di Riau pada Februari 2019. Tiga program tersebut me­ngenai pendidikan, pengembangan ekonomi dan keamanan.

Program tersebut dipaparkan Syamsuar saat menjadi pembicara pada kegiatan diskusi atau kajian yang dilaksanakan Lembaga Pengkajian Islam dan Peradaban (LPIP) Riau di Graha Pena Riau, Ahad (30/9) pukul 08.30 WIB. Pada kajian kali ini, mengangkat tema ‘Menggali Ide, Meneguhkan Komitmen untuk Riau yang Lebih Baik’. Juga turut dihadiri beberapa tokoh Riau serta rektor beberapa perguruan tinggi. Termasuk perwakilan Sekretaris Daerah Ahmad Hijazi mewakili Pemerintah Provinsi Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam kesempatan itu, Syamsuar me­ngatakan, untuk pengembangan pen didikan di Riau ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Melainkan juga harus ada peran serta pihak swasta. Apalagi di Riau saat ini banyak perusahaan besar yang berdiri.

“Perusahaan di Riau ini harus memberikan andilnya untuk daerah melalui program CSR-nya. Di negara lain seperti Malaysia, program ini sudah berjalan. Bahkan pihak swasta banyak membangun universitas dan kemudian diserahkan kepada pemerintah,” katanya.

Selain program CSR, di Malaysia, lanjutnya, pihak swasta menggunakan sistem pinjaman lunak kepada pemerintah. Di mana swasta membangun universitas kemudian diserahkan ke pemerintah. Pemerintah lalu membayar pembangunan universitas tersebut dalam tempo waktu 20-25 tahun.

“Ide ini bisa diambil mengingat kondisi keuangan yang sulit seperti saat ini. Karena pendidikan adalah investasi terbesar. Kalau pendidikan dini tidak kita perhatikan, anak-anak tidak akan siap menghadapi perkembangan zaman,” ujarnya.

Dari segi ekonomi, lanjut Syamsuar,  Riau saat ini terkenal dengan salah satu daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. Namun selama ini, produksi sawit hanya sampai pada minyak mentah sehingga dari sisi ekonomi masih kurang menguntungkan.

“Jadi perlu industri hilir dikembangkan di Riau. Kalau tidak, maka hasil sawit kita akan terus dihargai rendah. Salah satu cara untuk membuat industri hilir yakni adanya kampus teknik di Riau, agar anak-anak kita mengembangkan penelitian untuk industri hilir kelapa sawit ini,” kata pria yang masih menjabat sebagai Bupati Siak tersebut.

Selain soal belum adanya industri hilir, salah satu yang menekan harga sawit yakni kampanye negatif tentang sawit di Indonesia termasuk Riau yang ditanam di area hutan dan gambut. Untuk itu, ke depannya dia tidak akan memberikan izin pembukaan lahan lagi untuk sawit dan akasia. Yang juga disebut sebagai pemicu kebakaran hutan dan lahan.

“Selain sawit, pertanian tanaman padi sebenarnya besar potensinya jika dikembangkan di Riau. Tentu dengan catatan kalau ditata dengan baik, diperhatikan, pasti akan bisa meningkatkan pertanian. Di Siak itu sudah dibuktikan,” paparnya.

Soal keamanan, Syamsuar juga mengaku akan fokus pada penanganan narkoba di Riau. Karena selama ini Riau jadi salah satu pintu masuk narkoba di Indonesia dari negara lain.

“Soal penanganan narkoba ini, saya sudah punya cara khusus yang belum terpikir kan oleh orang lain. Nanti setelah dilantik akan segera kami jalankan,” sebutnya.

Ketua MKA LAM Riau Al azhar mendukung penuh beberapa cara yang akan ditempuh Syamsuar saat dilantik menjadi gubernur nanti. Terutama soal pendidikan agar anak-anak Riau dapat bersaing di dunia kerja.

“Kita tentu ingin bagaimana tenaga kerja Riau bisa bersaing dengan tenaga kerja Malaysia dan Singapura, bukan lagi bagaimana bersaing dengan tenaga kerja di Jawa. Untuk itu pendidikan harus menjadi perhatian khusus. Karena selama ini pendidikan hanya jadi jualan politik saja,” ujarnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook