DTPHP Jelaskan Keunggulan Sistem Budidaya SRI

Riau | Selasa, 01 Oktober 2013 - 10:01 WIB

TEMBILAHAN (RP) - Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Pertanian (DTPHP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Wiryadi Umar menjelaskan keunggulan tanaman padi dengan system of rice (SRI).

Selaian ramah lingkungan penerapan sistem SRI juga berpengaruh pada produktivitas gabah. Di mana dalam satu hektare bisa menghasilkan 10 ton padi, serta hemat air sampai dengan 50 persen. Yang paling dirasakan adalah 80 persen.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Untuk 1 hektare kita hanya perlu 7 Kg benih saja. Selain itu sistem SRI ini juga bisa memulihkan kesuburan tanah,’’ ungkap Wiryadi Umar, mantan Kepala Inspektorat Inhil ini, Senin (30/9).

Kunci keberhasilan pengolahan lahan dengan sistem budidaya SRI, menurut Wiryadi tergantung pada bagaimana petani mengelola lahan, tanaman, air dan mengelola bahan baku yang ada di sekitar lingkungan untuk dijadikan pupuk organik cair (POC) serta usaha lain agar ramah lingkungan.

Kemudian kemudahan sistem budidaya SRI yang perlu diketahui masyarakat yakni terletak pada persemaian benih. Dalam sistem ini petani cukup menggunakan wadah berupa talam sehingga lebih hemat dalam penggunaan tempat.

‘’Petani tidak perlu lagi menggunakan lahan yang luas untuk melakukan penyemaian benih padi. Kemudian satu benih bisa ditanam dalam satu lobang tanam,’’ jelasnya.

Dari sisi umum sistem SRI juga tergolong pendek. Demikian pula pada penggunaan pupuk. Petani dapat menggunakan pupuk-pupuk organik seperti kompos dan pupuk organik cair (POC).

Untuk mendapatkan pupuk ini sangat mudah, para petani bisa memproduksinya sendiri sehingga bebas residu dan bahan kimia.

‘’Namun yang perlu diperhatikan pemberian POC harus sesuai dengan pertumbuhan. Face vegetatif diberikan POC yang mengandung unsur (nitrogen) bahan baku, keong, rebung, bonggol pisang dan lain sebagainya,’’ paparnya.(ind)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook