Lelang Pengadaan Kecambah Sawit Dua Kali Gagal

Riau | Selasa, 01 Oktober 2013 - 09:57 WIB

TELUK KUANTAN (RP) - Proyek pengadaan kecambah kelapa sawit sebanyak 50 ribu benih oleh Dinas Perkebunan (Disbun) terkendala oleh pelaksanaan lelang untuk menentukan rekanan yang telah dua kali gagal.

Namun pada lelang kedua ini, Disbun berharap dapat terlaksana, sehingga pemberian kecambah kepada masyarakat yang membutuhkan dapat terelisasi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Iya telah dua kali gagal, kegagalan bukan karena panitia pengadaan, namun rekanan yang mendaftar tidak memenuhi persyaratan baik administrasi maupun teknis,’’ ujar Kepala Dinas Perkebunan Kuansing, H Wariman DW SP didampingi Ketua Panitia Pejabat Pengadaan Barang Disbun, Andri Yama Putra di ruang kerjanya, Senin (30/9).

Mengenai penyebabnya, ungkap Wariman, karena sebagian besar rekanan yang mendaftar dan mengirimkan penawaran tidak mampu memenuhi persyaratan penyerahan dana untuk sertifikat jaminan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan Sumatera Utara.

‘’Sesuai aturan PPKS Medan, mereka mau mengeluarkan sertifikat jaminan pasokan kecambah jika rekanan telah menyetorkan uang jaminan sebesar 30 persen dari nilai pembelian kecambah,’’ ujarnya menjelaskan.

Keberatan rekanan, lanjut Wariman menjelaskan, dana jaminan sebesar 30 persen tersebut tidak bisa ditarik ulang.

‘’Jadi, jika menang atau kalah dalam tender, dana jaminan tersebut dianggap PPKS sebagai uang untuk membeli kecambah, ini nampaknya yang banyak menjadi keberatan dari rekanan,’’ jelasnya lagi.

Disbun sendiri, kata Wariman, tentu tidak bisa mencampuri hal ini, karena prosedur ini diatur oleh PPKS bagi mitra bisnis mereka yang akan bertransaksi dengan mereka.

Namun pihaknya memang meminta rekanan yang ikut serta mendapatkan sertifikat jaminan pasokan kecambah dari PPKS yang telah terkenal kualitasnya di kawasan Asia Tenggara itu.

‘’Hal ini dilakukan agar kecambah yang diberikan kepada petani, benar-benar kecambah yang berkualitas,’’ ujarnya.

Setelah dua kali gagal, sebutnya, saat ini lelang melalui LPSE untuk yang ketiga kali sedang dilaksanakan. Bahkan dari laporan pejabat pengadaan, saat ini mereka sedang melakukan meminta penjelasan kepada rekanan.

‘’Mudah-mudahan lelang ketiga ini berhasil, dan kecamatan sebanyak 50 ribu batang tersebut segera dibagikan kepada warga dalam rangka membantu perekonominan mereka,’’ ujarnya.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook