RENGAT (RP) - Anizar binti Arifin (25) bersama putrinya yang masih balita, Riska Amanda (3,5) ditemukan tewas tergantung di dalam rumah di Dusun Tanah Tungku Talang Pai, Desa Danau Rambai, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Selasa (30/7) sekitar pukul 12.00 WIB.
Keduanya ditemukan pertama kali oleh Ridwan (28) yang tak
lain suami dan ayah korban, saat baru pulang kerja.
Kejadian yang menggegerkan warga desa tersebut memunculkan berbagai pertanyaan. Sebab, tidak mungkin seorang anak yang masih balita bisa atau mengerti dengan gantung diri. Atau mungkinkah seorang ibu tega membunuh anak kandungnya sendiri.
Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo Indaryanto SIK MSi melalui Kapolsek Batang Gansal Iptu M Ari Surya didampingi Kasubag Humas Polres Inhu Ipda Yarmen Djambak kepada Riau Pos, Rabu (31/7), mengatakan, kasus gantung diri ini terjadi Selasa (30/7) sekitar pukul 12.00 WIB.
‘’Kedua korban pertama kali ditemukan Ridwan yang tidak lain suami korban atau ayah dari salah satu korban,’’ ujarnya.
Dijelaskannya, pada siang itu suami korban baru pulang dari ladang. Setibanya di rumah, Ridwan menemui istri dan anaknya tergantung di ruang tengah rumahnya dengan seutas tali tambang jenis plastik sebesar jari kelingking orang dewasa.
Setelah itu, pengakuan Ridwan kepada polisi, ia langsung memutus tali yang mengikat leher istri dan anaknya. ‘’Tali pertama yang diputus Ridwan yang mengikat leher anaknya, kemudian baru memutus tali yang mengikat leher istrinya,’’ ungkapnya.
Kapolsek melanjutkan, setelah memutus tali yang mengikat anaknya, ia langsung keluar rumah sambil berlari ke rumah tentangga. Bahkan Ridwan menggendong anaknya dengan berlari kecil dan meminta tolong warga sekitar.
Setelah itu, informasi ini langsung beredar di daerah itu. Sehingga menjelang petang, ratusan warga memadati kediaman korban.
‘’Kedua korban sudah sempat divisum di RSUD Indrasari Rengat, Rabu (31/7), kedua korban sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) daerah itu,’’ terangnya.
Namun demikian, lanjut Kapolsek, bunuh diri dengan cara gantung diri itu masih dalam penyelidikan. Karena hasil visum dari RSUD Indrasari Rengat belum keluar dan itu yang akan menentukan apakah korban betul-betul gantung diri atau dibunuh.
Pihak kepolisian pun telah meminta keterangan empat saksi kemarin. ‘’Hari ini (kemarin, red) empat saksi sudah mulai dimintai keterangan. Mudah-mudahan dari empat saksi tersebut dapat menemukan titik terang,’’ harapnya.
Kepala Dusun (Kadus) Tanah Tungku Talang Pai Desa Danau Rambai Rustami mengatakan, rumah korban agak terpencil dengan rumah warga lainnya. ‘’Sekitar 300 hingga 400 meter jarak rumah korban dengan rumah warga lainnya,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, selama menjadi warga daerah itu, korban bersama istrinya tidak ada kendala serta masalah dengan warga lainnya. Bahkan sang istri cukup ramah terhadap warga lainnya.
‘’Kami tidak ada mendengar Ridwan ribut dengan istrinya dan dengan kejadian itu masyarakat menjadi bertanya-tanya,’’ ungkapnya.
Ketika masyarakat yang mengangkat jasad Anizar untuk dipindahkan hingga dibawa ke RSUD Indrasari Rengat sudah agak kaku. Sedangkan anak korban jauh berbeda dengan kondisi istrinya.
‘’Jasad anak korban masih terasa panas ketika akan dipindahkan ke dalam mobil saat akan dibawa ke RSUD,’’ tambahnya.
Namun demikian, sebutnya, kejadian itu sudah ditangani Polsek Batang Gansal. ‘’Apapun yang menjadi keraguan bagi masyarakat, mudah-mudahan dapat diungkap polisi agar tidak menjadi kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat,’’ jelasnya.(kas)