PEKANBARU (RP) - Kerja keras satuan tugas pusat dan daerah penanggulangan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau menghasilkan cuaca cerah di kabupaten/kota di Riau, Ahad (30/6).
Diketahui hujan turun merata di Riau dengan intensitas cukup lebat. Kondisi negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga diketahui sudah membaik dengan tidak lagi mengalami kabut asap tebal.
Tapi kerja penanggulangan masih terus dilakukan dan hingga Ahad (30/6) disebutkan sudah 30 ton garam (NaCL) ditabur ke awan. Pantauan titik api yang terpantau hingga kemarin menyisakan satu titik di daerah Kabupaten Bengkalis.
“Jika dikalkulasikan sudah mencapai 30 ton garam yang disemai ke awan di Riau untuk proses pembuatan hujan buatan,” ungkap koordinator lapangan TMC hujan
kabut asap benar-benar hilang. Penyemaian kemarin dilakukan di kawasan Inhil dan Bengkalis. Dengan menggunakan dua unit pesawat Cassa C-212/200 dan C-130 Hercules milik TNI AU.
“Kita berharap hujan merata bisa dihasilkan kembali sambil menunggu prosesnya,” harapnya.
Sementara itu, berkurangnya kabut asap sejak hari pertama operasi diakui Insiden Komandan Tanggap Darurat Bencana Asap, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Teguh Rahardjo memang cukup efektif. Baik dengan operasi udara dan darat yang terus digencarkan sepekan terakhir.
Beberapa daerah yang terdapat asap tebal dalam sepekan terakhir, seperti Bengkalis, Dumai dan Rohil juga pada pagi hari sudah memperlihatkan hasil maksimal dengan jarak pandang di atas 500 meter.
“Memang masih ada asap, namun jarak panjang sudah cukup baik dibanding sebelumnya. Yang menjadi prioritas seperti Dumai, Bengkalis dan Rohil, sebab tiga kawasan ini yang sangat parah sebelumnya,” singkat Teguh.
Sistem TMC hujan buatan dan water bombing, serta dibantu penanganan tim darat dari ribuan bantuan pasukan pusat, diakui Teguh, berjalan efektif dan terus memperlihatkan hasil yang signifikan.
Juga bisa dilihat melalui indeks kualitas udara yang direkam alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dimana pencemaran udara di sejumlah wilayah di Riau sudah mulai membaik.
“Banyak data kualitas udara dari pantauan ISPU di beberapa daerah yang kita terima laporan sudah jauh menurun dan lebih baik dibanding sebelumnya,” ujarnya.
Di Siak, Komandan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Pusat (PRCPB) Brigjen Tatang Sulaeman turun ke Siak Sabtu (29/6) didampingi Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi Kepala BPBD Wan A Razak, Kapolsek Bungaraya, Danramil Sungai Apit dan Sekcam Bungaraya di lapangan bola dusun Srimersing Desa Jatibaru Kecamatan Bungaraya.
Sebanyak 50 personel dari Kostrad telah diterjunkan di lokasi ini untuk bergabung bersama tim pemadaman Siak. Dikatakan Tatang, pemadaman melalui udara di Siak telah dilakukan di dua tempat dalam kurun dua hari. “Masing-masing heli menumpahkan water bombing 62 sorti atau total 124 sorti,” jelas Tatang.
Wakil Bupati Siak Alfedri berharap agar lahan yang terbakar cepat padam, seluruh lini masyarakat dapat turut serta membantu semampunya dalam upaya pemadaman tersebut, sehingga dampak Karhutla dapat segera teratasi.
Tersangka 23 Orang
Jumlah pelaku tersangka yang diduga kuat melakukan pembakaran hutan dan lahan yang diamankan jajaran Polda Riau saat ini sudah berjumlah 23 orang. Pemeriksaan terhadap para tersangka masih diintensifkan.
Hal ini diungkapkan Kapolda Riau, Brigjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum kepada Riau Pos, Ahad (30/6) pagi di sela-sela pelaksanaan Funbike HUT Bhayangkara Ke-67.
‘’Sampai saat ini Polda Riau beserta jajaran Polres sudah menangkap 23 tersangka. Mereka ini adalah tersangka yang diduga membakar di beberapa lokasi seperti, Dumai, Rokan Hilir serta Bengkalis,’’ papar Condro.
Kapolda memastikan pemeriksaan masih dilakukan terhadap tersangka, terutama terkait motif dan atas inisiatif siapa pembakaran dilakukan.
‘’Kita masih dalami, kita masih periksa secara intensif untuk mencari keterkaitan dan siapa di belakang pembakaran,’’ imbuhnya.(egp/wik/ali)
Selain penindakan seperti ini, Kapolda kembali menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
‘’Kami menghimbau jangan membuka lahan dengan membakar. Karena itu berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat juga. Kepada masyarakat, kita sudah keluarkan maklumat terkait hal tersebut. Bagi yang masih nekat membakar, akan kita berikan sangsi berlapis,’’ tegasnya.(egp/wik/ali)