TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Isak tangis dan haru, terlihat dari raut wajah-wajah yang ikut melayat mengantarkan jenazah almarhum Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kuansing Hernalis SSos, Sabtu (1/6/2019).
Kediaman Kepala BKPP Kuansing Hernalis yang berada di Jalan Suka Mulya II, Kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah, telah ramai sejak tadi malam hingga Sabtu pagi, begitu mendapatkan kabar kalau ia telah wafat.
Usai melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Limuno Teluk Kuantan, Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi, langsung ke rumah duka. Ia di dampingi Sekda Dr Dianto Mampanini SE MT, Kapolres Kuansing AKBP Muhammad Mustofa SIk MSi, Kajari Teluk Kuantan Hari Wibowo. Tampak hadir pula rekan sejawat almarhum, PNS di lingkungan masyarakat Kuansing serta masyarakat tempatan.
Hernalis wafat saat berumur 54 tahun. Pria yang dilahirkan di Desa Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan, 3 Agustus 1965, meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.
Sejak menjadi PNS di lingkungan Pemkab Inhu tahun 1987, karirnya sangat baik. Hernalis pernah menjadi Lurah Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik 1994, Sekcam Kuantan Mudik 1996 Kabupaten Inhu. Camat pembantu Gunung Toar tahun 2000 Kabupaten Kuansing. Camat Hulu Kuantan 2002, Camat Benai 2003, Camat Kuantan Mudik 2005, camat Kuantan Hilir 2006, Kabag Satpol PP 2007, Kakan Pol PP 2009, Sekretaris DPRD Kuansing 2009, Kadis Perhubungan 2010, Inspektur 2012, kepala BKPP Kuansing 2018 sampai sekarang.
’Negeri ini, Kabupaten Kuansing telah kehilangan salah satu terbaiknya. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Selamat jalan adinda, selamat jalan adinda, selamat jalan adinda Hernalis,’’ ucap Bupati Kuansing Mursini terisak tangis melepas jenazah salah seorang orang kepercayaannya.
Namun demikian, ia mengajak untuk mengikhlaskan kepergian almarhum.
Destrayani Bibra MSi mewakili pihak keluarga mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini memang kondisi almarhum sedang sakit. Meski almarhum dalam kondisi sakit dan kurang sehat, ia tetap semangat bekerja. Sehingga terkadang kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.
Sebelum dirawat di Awal Bros Pekanbaru, almarhum sempat dua hari di rawat di RSUD Teluk Kuantan. ’’Ini adalah rangkaian yang sudah ditentukan Allah SWT yang tidak bisa dirubah,’’ kata Destrayani Bibra.
Selain istri almarhum dan istrinya kakak beradik, kata Destrayani Bibra, ia adalah teman sesama pendidikan. Bahkan satu kamar tidur dengan almarhum. Karena itu, atas nama pihak keluarga, Ia menyampaikan permohonan maaf untuk almarhum pada rekan sejawat, masyarakat dan Pemkab Kuansing untuk terakhir kalinya.
Usai dilakukan pelepasan jenazah almarhum yang ditandai dengan upacara dan disalatkan di Masjid Al Furqon Sungai Jering, jenazah almarhum dibawa ke kampung halamannya di Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan untuk dikebumikan. Tapi sesuai wasiat almarhum, almarhum juga akan disalatkan di kampung halamannya.(dac)
Editor: Fopin A Sinaga