PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menjelang Ramadan, harga bahan pokok selalu mengalami kenaikan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiapkan beberapa skema agar harga bahan pokok tetap stabil.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Riau Taufiq OH mengatakan, pihaknya telah menyiapkan enam skema untuk pengamanan harga bahan pokok termasuk penanganan inflasi di Riau. Yang pertama yakni dengan mengadakan pasar murah.
“Kemudian melakukan sidak ke gudang dan distributor. Ketiga, melakukan kegiatan gerakan menanam cabai. Keempat, melakukan kerja sama dengan daerah penghasil. Kelima, melaksanakan dana Belanja Tak Terduga (BTT). Keenam, memberikan bantuan kepada sektor transportasi yang mengangkut bahan pokok,” ujarnya Taufiq, Selasa (28/2).
Keenam skema tersebut saat ini juga sudah mulai dilaksanakan. Seperti sudah melakukan kerja sama dengan daerah penghasil yakni Sumatera Barat. Karena selama ini Sumatera Barat terkenal dengan daerah penghasil beras, telur, sayuran, dan bahan pokok lainnya.
“Untuk pasar murah kami sudah mulai laksanakan sejak awal tahun lalu. Namun, selain dari Pemprov Riau, kami juga minta kabupaten/kota melaksanakan kegiatan serupa,” sebutnya.
Pemko Pekanbaru menggelar pasar murah di beberapa titik, Selasa (28/2). Meskipun terik matahari mulai membumbung tinggi, puluhan emak-emak di Kota Pekanbaru tetap berkumpul di sejumlah titik kegiatan pasar murah.
Pantauan Riau Pos, di tiga lokasi pasar murah, terlihat emak-emak yang menggunakan kendaraan bermotor bersama suami dan anak-anaknya serta para ibu-ibu yang berjalan kaki mengunakan payung, perlahan tapi pasti bergerak menuju lokasi kegiatan pasar murah.
Salah seorang warga Ratna mengaku sangat senang bisa memperoleh paket sembako murah seharga Rp100.000 yang dapat meringankan bebannya dalam memenuhi keperluan sehari-hari.
Pasalnya selama dua bulan terakhir, ia harus memutar otak agar bisa tetap menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi keluarganya. Apalagi ia yang hanya seorang pekerja laundry harus bisa menyiasatinya pengeluaran agar bisa bertahan hidup.
“Bersyukur sekali ada paket sembako murah ini. Setidaknya bisa membantu mencukupi keperluan jelang Ramadan ini. Semua harga tak ada yang bisa dibeli dengan uang Rp100.000. Tapi di sini, saya bisa dapat banyak khususnya beras sama minyak yang masih mahal,” katanya.
Ia pun berharap kegiatan serupa harus sering dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru agar masyarakat yang memiliki perekonomian menengah ke bawah bisa merasakan bantuan tersebut.
Kemarin, pelataran kantor Camat Sukajadi jadi buruan warga. Seperti Erni, yang pagi-pagi pukul 07.00 WIB sudah sampai di area pasar murah ini.. Dia datang seorang diri. Erni memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk bisa sampai di lokasi pasar murah tersebut. Dia memang bukan warga sekitaran Kecamatan Sukajadi. Dia warga luar kecamatan yang berada di ujung perbatasan daerah Kulim nan jauh.
Kabar adanya operasi pasar murah ini membulatkan tekatnya untuk menerobos udara dingin untuk dapatkan paket sembako di pasar murah tersebut.
“Saya warga dari Kecamatan Tenayan Raya, dapat info dari keluarga yang tinggal di Panam, kalau ada pasar murah ini. Ya saya ke sini untuk beli sembako itu. Saya sudah dapat satu kupon dan petugasnya tidak bertanya domisili, ditanya nama saja kemudian diberikan satu kupon,” ungkapnya kepada Riau Pos.
Setiap warga yang ingin belanja di pasar murah tersebut wajib mengisi namanya di buku yang disiapkan petugas di sisi bagian depan tenda pasar murah tersebut. Para petugas pun sigap melayani Erni dan ratusan warga lainnya yang menukar kupon dan membayar Rp100 ribu untuk paket sembako tersebut.
“Lumayanlah, kalau beli di luar ya bisa sampai Rp130 ribu. Sayangnya pembelian dibatasi satu kupon saja,” ungkap Erni yang telah menenteng beras di tangan kanan dan cabai serta minyak goreng di tangan kirinya itu. Sesaat kemudian dia pun meninggalkan lokasi pasar murah dengan hati puas.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Distribusi dan Cadangan Pangan Disketapang Pekanbaru Dina Husna menjelaskan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang di dalamnya terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru dan beberapa instansi Pemerintah Kota Pekanbaru lainnya sengaja menggelar pasar murah menjelang Ramadan guna menurunkan inflasi yang kini terjadi di Kota Pekanbaru.
Dipaparkannya, dalam kegiatan ini sebanyak 2.000 paket bahan pokok seharga Rp100.000 dijual di pasar murah di empat lokasi yakni di halaman eks Kantor Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang), halaman Masjid Paripurna Gunung Merah Jalan Wahid Hasyim, halaman Kantor Kecamatan Sukajadi, dan halaman eks TK/PAUD di Jalan Taskurun.
“Jika digelar hanya di satu lokasi, paket bahan pokok ini habis dalam waktu dua jam. Kami menjual paket bahan pokok yang isinya komoditas berharga tinggi. Komoditas yang mempengaruhi inflasi itu seperti beras cabai, bawang, dan minyak goreng,” jelas Dina.