Ratusan Truk Tertahan di Kuansing

Riau | Jumat, 01 Maret 2019 - 09:22 WIB

Ratusan Truk Tertahan di Kuansing
RATUSAN TRUK TERTAHAN: Banjir bandang yang menghantam Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Kuansing, Rabu (27/2/2019), membuat jembatan desa tersebut rusak parah. Akibatnya, ratusan truk tidak bisa melintas. Foto diambil Kamis (28/2/2019).

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)-Selain merendam ratusan rumah, banjir bandang yang menghantam Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Kuantan Singingi (Kuansing) yang terjadi, Rabu (27/2) pagi itu, juga berdampak terlantarnya ratusan truk bertonase berat dikarenakan ada kerusakan parah di bagian pangkal jembatan.

   Pantauan di lapangan, Kamis (28/2), akibat hantaman banjir bandang tersebut, membuat pangkal jembatan Desa Petapahan yang menghubungkan Telukkuantan-Sumbar terlihat bolong. Dengan kondisi jembatan seperti itu, Polres Kuansing bersama Dinas Perhubungan melarang truk bermuatan berat untuk melewati jembatan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

   “Untuk sementara kami melarang truk yang bermuatan berat melintasi jembatan. Karena kondisi jembatan saat ini sangat memprihatinkan. Kita tunggu dulu selesai. Saat ini sedang dilakukan pengerjaan,” ujar Kapolres Kuansing, AKBP Muhammad Mustofa SIK MSi melalui Kanit Turjawali, Ipda Irwan Fikri saat dihubungi, Kamis (28/2) pagi.

   Irwan Fikri menambahkan, untuk minibus dan truk yang tidak bermuatan masih bisa melewati jembatan.

  “Truk bermuatan tersebut rata-rata dari arah Sumbar menuju Pekanbaru. Sedangkan dari Telukkuantan-Sumbar hampir tidak ada. Kalau truk yang dari Sumbar mencapai ratusan. Dengan panjang antrean sekitar 3 kilometer,” ujar Irwan Fikri.

   Dengan terlantarnya ratusan truk tersebut, beberapa sopir mengaku merasa rugi. Hal itu disampaikan salah seorang sopir bernama Nopriadi saat berbincang dengan Ria Pos, Kamis (28/2) pagi. Menurutnya, dengan telantarnya dua hari, otomatis para sopir mengeluarkan uang sendiri.

   “Rugi kami jadinya. Apalagi kawan-kawan yang membawa barang kebutuhan pokok yang cepat membusuk. Bukan itu saja, kalau kami sudah dua hari di sini, tentu kami mengeluarkan sendiri untuk makan dan rokok. Seharusnya kami sampai kemarin, buktinya hari ini kami masih di sini. Padahal hari ini saya ada janji membawa barang orang lain ke Sumbar,” keluh Nopriadi.

   Kepala Dinas Pekejaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kuansing, Ade Fahrer Arif ST ketika dihubungi mengatakan pihaknya sudah memberikan laporan ke perencanaan dan pengawasan jalan nasional (P2JN).

  “Kita sudah memberikan laporan perihal jalan tersebut. Nanti surat tertulisnya menyusul. Saat ini sedang dilakukan perbaikan. Alat berat sudah di lokasi. Semoga malam ini truk-truk tersebut bisa melintas,” harap Ade Fahrer.(mng)

(Laporan MARDIAS CHAN, Telukkuantan)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook