SIAK (RPC)-Evaluasi rasonalisasi kegiatan di lngkungan Pemkab Siak tuntas sudah. Hasilnya terdapat pemangkasan dan penundaan kegiatan yang telah dianggarkan dilingkungan seluruh SKPD.
"Ini sangat berat. Mau tak mau kita harus lakukan," kata bupati Siak Drs H Syamsuar MSi Ahad (31/1/2016).
Langkah efesiensi tersebut dilakukan karena pendapatan menurun. Sumber utama pendapatan dari bagi hasil migas kondisinya sangat memprihatinkan. "Harga minyak dunia terus turun," kata dia.
Imbas dari penurunan itu, Pemkab melakukan pengencangan ikat pinggang (penghematan) dalam pelaksanaan kegiatan dengan melakukan evaluasi dan rasionalisasi.
Selam dua pekan pelaksanana evaluasi dan rasionalisasi tuntas sudah. "Kini kami menyurati sekaligus konsultasi pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terhadap pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dilelengkan.
Konsultasi yang dimaksudkan itu, apakah dibenarkan nanti, saat pelelangan selesai yang dilanjutkan pengerjaan seang berjalan, tahu-tahun kondisi keuangan memburuk atau berkurang.
Sementara tak mungkin kegiatan terhenti. Apakah diperbolehkan Pemkab menyiasati dengan hutang, dan dibayar dianggaran berikutnya.
Upaya ini dilakukan dengan dampak buruk kedepannya. Siapapun tentunya tak mengiginkan. Akan tetapi, jika hal ini terjadi bagaimana.
"Tak mungkin Pemkab tak melaksanakan kegiatan," kata dia.
Sebab itu, agar kegiatan proses pelaksanaan kegiatan tak terganggu, perlu ada win-win solution dan kebijakan.
Saat ini, semua kegiatan sudah dirasionalisasikan. Bisa jadi, seiring berjalan waktu harga minyak terus terpuruk bisa jadi tegerus pendapatan.
Sebab itu, Pemkab siasati dengan berkonsultasi pada LKPP terhadap hal ini. Apapun hasilnya, setelah hasil konsultasi nanti, barulah dimulai kegiatan. (aal)
