DBD, Bocah di Air Jamban Meninggal

Riau | Sabtu, 01 Februari 2014 - 10:17 WIB

Laporan Syukri Datasan, Mandau  syukri-datasan@riaupos.co

Dua bocah kakak beradik beralamat di Perumnas Jalan Rokan, Blok B, Kelurahan Air Jamban, Duri terserang demam berdarah dengue (DBD).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karena penanganan yang kurang maksimal, akhirnya sang kakak Rachel Islami Maulana (6) meninggal. Sementara sang adik masih menjalani perawatan intensif.

Kabar miris ini dibenarkan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Mandau Hj Betty Sanusi menjawab Riau Pos, Jumat (31/1).

Menurut Betty, Rachel meninggal dunia di Rumah Sakit Permata Hati, Duri Rabu (29/1) sekitar pukul 15.55 WIB. ‘’Sementara adiknya, namanya saya tidak ingat, hingga Kamis (30/1) masih dirawat di Permata Hati,’’ katanya.

Dia juga menyebutkan, Sabtu (1/2) hari ini, pihak Puskesmas akan melakukan PE dan fogging di TKP. Sebelumnya, pada Kamis (30/1), petugas Puskesmas dr Novi Novera dan Nuraida sudah turun ke TKP.

Ditambahkan Betty, Rachel mulai sakit setelah pulang dari sekolah, Kamis (23/1) lalu. Jam 19.30 WIB malam dibawa oleh orangtuanya ke dr M Agung.

Kalau demamnya tak turun, diminta dokter untuk datang lagi. Karena demam anaknya tidak berkurang, Rachel akhirnya dibawa ke RS Thursina.

Dokter minta Rachel dirawat inap. Karena adiknya juga demam, orangtua Rachel minta anaknya dirawat di rumah saja.

‘’Dokter RS Thursina berpesan, kalau ada mimisan atau demamnya tidak berkurang, Rachel harus dirawat inap. Kabarnya, saat di rumah memang ada dibawa berobat ke alternatif. Katanya keteguran. Ternyata tidak ada perubahan. Akhirnya dibawa lagi ke RS Thursina Rabu (29/1). Karena ada kendala labor, trombositnya tidak bisa diperiksa. Lalu Rachel dikirim ke RS Permata Hati. Hari itu juga Rachel meninggal di sana,’’ papar Betty.

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Betty mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan anjuran dari tenaga kesehatan, baik dokter praktik, pihak rumah sakit maupun Puskesmas.

‘’Sebab keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal. Kita juga minta warga melaksanakan kegiatan PSN melalui program 3M Plus di tingkat RT/RW serta desa dan kelurahan masing-masing. Apalagi dalam kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini,’’ pungkas Betty.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook