JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kisruh terjadi terkait adanya keputusan DPP Partai Golkar memecat Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia dari keanggotaan partai.
Hal iu setelah sejumlah kader muda partai berlambang pohon beringin itu mengecam keras langkah tersebut. Menurut Sekretaris SOKSI DKI Jakarta, Barita Ricky Tobing, keputusan partainya menunjukkan para petinggi Golkar tidak bisa menerima iklim demokrasi di internal Beringin.
"Keputusan memecat kawan Doli semakin membuktikan bahwa elite partai melindungi ketua umum yang sudah jelas tersangka kasus mega korupsi e-KTP," katanya melalui pesan singkat yang diterima JawaPos.com, Kamis (31/8/2017).
Dia menegaskan, penetapan status tersangka terhadap Novanto seharusnya menjadi momentum bagi partai untuk membersihkan perilaku koruptif kadernya.
"Bukan lantas membela koruptor," sesalnya.
Dikatakannya, para kader muda Golkar aspirasinya adalah mengembalikan citra partai akibat ketua umumnya menjadi tersangka korupsi.
"Aspirasi begini kan harusnya diapresiasi bukan malah diberikan sanksi pemecatan. Ada apa ini?" tanya dia.
Di sisi lain, dia menyarakan, agar persoalan tidak semakin berlarut-larut, partai sebaiknya memecat Novanto dari posisi ketua umum dan Idrus Marham sebagai sekjennya.
"Partai harus diselamatkan. Satu-satunya cara adalah memecat kedua orang tersebut dan partai menyelenggarakan munaslub untuk melakukan pemilihan. Pemilu 2019 tidak lama lagi. Jangan sampai Partai Golkar dikenal masyarakat sebagai bunker para koruptor," tuntas aktivis Rumah Gerakan 98 itu. (dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama