SIAK (RP) - Munculnya bakal calon Gubernur Riau yang akan bertarung pada pemilihan gubernur Riau 2013 mendatang memberikan ruang dan kesempatan bagi putra-putri terbaik Riau untuk jadi pemimpin di negerinya sendiri.

Fenomena ini menurut Arwin As menunjukkan hal yang positif, yaitu banyak putra-putra daerah yang siap maju memimpin Riau. Selain itu di sisi lain menunjukkan indikasi bahwa belum ada rasa ketakutan terhadap ‘kasus-kasus’ yang menimpa kepala daerah.

‘’Sampai hari ini saya belum menentukan pilihan siapa yang didukung jadi calon gubernur, meski saya tahu sudah enam Balon bersilaturahmi ke saya,” kata Arwin kepada Riau Pos, Rabu (30/5) di Lapas Siak.

Kata dia, menjadi calon seorang gubernur tak sama dengan calon di tingkat kabupaten atau kota. Sebab wilayah cakupannya luas dan kompleks dan lintas kabupaten/kota dibandingkan bupati atau wali kota.

Balon yang bermunculan ini backround-nya beraneka ragam. Bahkan ada sebagian dari mereka menjabat kepala daerah di kabupaten, mantan kepala daerah.

Menurut Arwin,dalam tahapan sosialisasi pada masyarakat, lakukanlah evaluasi, survei dan lihat kondisi medan. Jika dirasakan kurang memungkinkan jangan dipaksakan, apalagi berkeras untuk ikut juga. ‘’Nasehat ini yang saya sampaikan pada balon yang bersilaturahmi pada saya,” tegas mantan bupati Siak ini.

‘’Siapapun yang maju silahkan. Tapi harus orang Melayu Riau,” kata dia. Alasan pemilihan pada orang Melayu bukan ego daerah, apalagi sukuisme dan ras. Semuanya lebih dititikberatkan pada aspek putra daerah, sebab dia lebih familiar dan memahmi kondisi daerahnya, dari pada orang luar. “Ini hal mendasar sekali, saya harap orang daerah yang maju,” sebut dia.(aal)