Mundurnya Gita Dianggap Hanya Upaya Pencitraan

Politik | Jumat, 31 Januari 2014 - 18:58 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mundurnya Gita Wirjawan dari jabatan menteri perdagangan mendapat penilaian miring dari banyak kalangan. Alasan mundur karena dia ikut konvensi capres Partai Demokrat, dianggap mengada-ada.

Mundurnya Gita dinilai sebagai upaya melepaskan diri dari tanggung jawab terhadap banyaknya persoalan di bidang perdagangan, terutama kasus impor beras dari Vietnam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Gita ini kan mengikuti gurunya untuk mencoba mengambil pencitraan, nilai tambah dari itu. Dan bisa juga dia mencoba untuk lari dari tanggung jawab karena banyak persoalan di kementerian perdagangan," tuding politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (31/1).

Menurutnya, mundurnya Gita dari jabatan Mendag akan menambah beban rakyat. Sebab banyak persoalan perdagangan yang muncul saat dia menjabat, menteri belum dituntaskan sampai peletakan jabatannya. "Ini yang kemudian menjadi beban rakyat. Seperti kebijakan impor segala macam. Terakhir adalah impor beras vietnam," sebut Anggota Komisi III DPR itu.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku kaget sekaligus mengapresiasi mundurnya Gita itu.

"Mungkin karena optimis akan menang pada konvensi dan menjadi capres Partai Demokrat atau partai-partai lain, dan saya kira itu yang terbaik, mundur dari jabatannya," ujar Din Syamsuddin.

Tapi di sisi lain, Din juga berharap mundurnya Gita tidak menimbulkan kesan lepas dari tanggung jawab. Sebab, saat ini ada masalah-masalah yang sedang muncul di lingkungan Kemendag, termasuk impor beras vietnam hingga defisitnya neraca pergangan.

"Ini yang harus diperhatikan, seyogyanya para pemangku amanat menyelesaikan dulu jabatannya baru berfikir lagi untuk maju ke tingkat lebih tinggi. Jangan terkesan jabatan itu hanyalah batu loncatan untuk posisi yang lebh tinggi. Selesaikan, jangan belum selesai mundur, ini menyisakan pekerjaan. Kesannya tidak baik," tandas Din Syamsuddin.(Fat/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook