JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sanksi tegas terhadap Ahmad Doli Kurnia datang dari DPP Partai Golkar, yaitu berupa pemecatan. Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.

Menurutnya, selama ini, pihaknya telah memberi peringatan kepada Doli atas langkahnya. Akan tetapi, hal itu tidak diindahkannya. Bahkan, Doli mengatasnamakan Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) masih melakukan aksi demonstrasi baik di Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Oleh karena itu beberapa hari lalu DPP Partai Golkar telah mengambil sebuah keputusan yaitu memecat keanggotaan yang bersangkutan dari Partai Golkar," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Langkah Doli menggerakkan #GolkarBersih untuk menjatuhkan kepemimpinan Setya Novanto, sambungnya, sudah melampaui batas. Terlebih, hingga menuding lembaga lain melakukan konspirasi atas kasus korupsi e-KTP yang menyeret Novanto. Doli sendiri curiga pertemuan Novanto dengan Ketua MA Hatta Ali dalam pengujian disertasi di sebuah universitas di Surabaya sebagai bentuk pendekatan Novanto untuk lolos dari proses hukum di kasus e-KTP.

"Padahal semestinya itu tidak perlu terjadi karena justru adanya pertemuan itu dilakukan dalam momentum promosi doktor saudara Adies Kadir," terangnya.

Meski begitu, DPP Partai Golkar tetap memberikan Doli untuk melakukan pembelaan atas keputusan pemecatan itu. Terlebih, surat pemecatan tersebut baru dikirimkan kemarin.

"Kami berikan hak pembelaan diri," ucapnya.

Di sisi lain, untuk rekan-rekan Doli yang tergabung dalam GMPG juga dipecat atau tidak, Idrus menyebut hal itu masih dalam kajian.

"Ini baru kami pelajari yang lain tapi untuk sementara yang kami pecat itu adalah saudara Ahmad Doli," tandasnya. (dna)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama