JAKARTA(RIAUPOS.CO)- Strategi Calon Presiden Prabowo Subianto mengungkap sejumlah nama bakal calon menterinya bila terpilih di Pilpres 2019 dianggap sebagai upaya menjaga suara para loyalis. Hal itu disampaikan pengamat politik Hendri Satrio, merespons penyebutan tujuh nama bakal calon menteri oleh Prabowo, di Bandung, Kamis (28/3).
Tokoh-tokoh yang diperkenalkan Prabowo itu antara lain Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Shohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Ada pula mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Sekjen PAN Edy Soeparno, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
"Ini lebih menjaga suara para loyalis yang disebutkan itu. Ada PAN, Demokrat, PKS, terutama Said Iqbal untuk menjaga suara buruh," ucap Hendri saat berbincang dengan JPNN, Jumat (29/3).
Pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini juga memandang, pengungkapan nama-nama bakal calon menteri tersebut juga bukan tindakan blunder.
"Belum ada blundernya. Ini masih jauh juga kan, masih ada beberapa nama yang mungkin masuk juga, Rizal Ramli, Kwik Kian Gie. Itu bisa masuk walau enggak disebut," tambahnya. (fat)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina