JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tidak ingin mengomentari usulan politikus Partai Gerindra Andre Rosiade yang meminta masa jabatan presiden hanya satu periode.
’’Menurut saya itu usulan yang bukan sekarang tempatnya untuk didiskusikan. Fokus dahulu buat tanggal 22 Mei ini sampai ke depan, proses ini kami kawal dengan baik,’’ ucap Sandiaga saat ditemui di Jakarta, Minggu (28/4/2019) ini.
Menurutnya pembicaraan tentang masa jabatan Presiden RI bisa digulirkan setelah rangkaian Pilpres 2019 berakhir. Ketika itu, semua kontestan pemilu tidak sibuk dengan pengawalan surat suara. ’’Kalau usulan-usulan seperti itu saya mohon dengan hormat untuk dibahasnya setelah proses ini berlangsung,’’ ucap dia.
Dia menilai tidak etis membicarakan isu masa jabatan Presiden RI secara dini. Terlebih lagi, proses Pemilu 2019 membuat ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia.
’’Usulan tersebut menurut saya tidak konstruktif disampaikan pada saat penghitungan suara sedang berlangsung, korban berjatuhan kelelahan yang luar biasa dirasakan dan mari memikirkan untuk bangsa dan negara bukan untuk memikirkan kekuasaan,’’ ungkap dia.
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Andre Rosiade meminta evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu 2019. Selain evaluasi, Andre melempar wacana agar masa kerja presiden seharusnya hanya satu periode dengan masa jabatan tujuh tahun.