PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Peredaran narkoba di Provinsi Riau cukup menjadi perhatian. Pasalnya, dari beberapa kasus yang terjadi, Riau selalu mendapat tempat teratas untuk kasus narkoba. Bahkan dari data yang ia peroleh, 2017 lalu jumlah barang bukti narkoba yang masuk ke Riau dan berhasil digagalkan polisi, masuk lima besar nasional.
Hal itu cukup menyita perhatian calon Gubernur Riau nomor urut 2 Lukman Edy. “Itu membuat saya benar-benar merasa sedih. Seharusnya banyak yang bisa dilakukan, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang bisa mengambil peran di sini,” ucapnya kepada Riau Pos, Kamis (26/4).
Ia menjelaskan, jika terpilih sebagai Gubernur Riau nanti, dirinya akan membuat sejumlah program khusus antisipasi narkoba, terutama dengan melibatkan semua unsur, termasuk dengan tokoh agama dan budaya melayu.
Sedangkan rencana besarnya, LE berkeinginan untuk membuat satgas terpadu penanganan darurat narkoba. Satgas tersebut terdiri dari polisi, TNI, BNN Riau, bea cukai, imigrasi, tokoh agama serta tokoh budaya Melayu.
Nantinya satgas darurat narkoba akan dibiayai oleh APBD. Bila perlu, dirinya akan meminta langsung Komjen Pol Budi Waseso sebagai pembina atau pimpinan satgasus.”Bila memungkinkan kita minta bantuan Pak Budi Waseso nantinya,” sebut LE.(nda/*)