PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Politik uang menjadi permasalahan yang paling krusial pada masa Pilkada saat ini. Meski belum ada satupun kasus yang sudah terangkat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau merasa perlu untuk melakukan antisipasi, termasuk dengan melibatkan media sebagai pengawas sosial.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan dalam kegiatan media gathering yang diadakan di Kantor Bawaslu, Jalan Adi Sucipto, Jumat (27/4). “Memang sampai saat ini belum ada kasus politik uang yang sudah di putus oleh pengadilan. Namun kami sudah menemukan ada indikasi kasus politik uang yang saat ini sedang dalam penyelidikan,” sebut Rusidi.
Dengan itu, Rusidi meminta bantuan media khusunya wartawan yang berada di lapangan. Agar ikut membantu mengawasi serta melaporkan bilamana ada ditemukan indikasi politik uang. Menurutnya, selama ini peran media terhadap fungsi pengawasan sangat penting. Hal itu terlihat dari beberapa kasus yang pernah ditangani Bawaslu selama ini.
“Media, khususnya wartawan sebagai pilar demokrasi memiliki peran penting dalam menegakan demokrasi. Politik uang adalah salah satu hal yang dapat merusak demokrasi yang telah berjalan baik selama ini,” katanya.
Ia berharap kerjasama antara media dengan pihaknya dapat berjalan dengan baik. Sehingga dalam melakukan tugas sebagai pengawas, Bawaslu dapat terbantu. Itu juga tidak terlepas masih kurangnya jumlah anggota panwaslu. Sehingga diharapkan bantuan pengawasan dari luar Bawaslu yang bisa memberikan laporan nantinya.(das)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru
