PEKANBARU - Musyawarah Cabang (Muscab) II Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang diselenggarakan di Hotel Grand Elit Jalan Riau Pekanbaru Sabtu pagi (28/1) pukul 09.00 WIB ricuh. Pasalnya, Ketua lama DPC Partai Demokrat Inhil Irwandi tak diberi masuk oleh kubu Syamsudin Uti yang menyelenggarakan Muscab II.
Aksi dorong-dorongan terjadi di pintu masuk ruang Muscab Hotel Grand Elit Pekanbaru Ruang Serampang 12 antara kubu Irwandi versus kubu Syamsudin Uti. Hampir saja terjadi jotos-jotosan, tapi dengan sigap aparat kepolisian Polresta Pekanbaru menengahi kedua kubu yang bertikai.
Menurut Irwandi, Muscab ini ilegal karena tak diberi tahu kepadanya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Inhil yang sah. Seharusnya pihaknya yang menyelenggarakan Muscab ini, tapi diam-diam secara ilegal dirampas oleh pihak-pihak tertentu.
Dalam Muscab yang berlangsung singkat sekitar dua jam itu secara aklamasi terpilih Syamsuddin Uti sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Inhil 2012-2016 yang baru. Dari 23 suara pemilih, tujuh absen, jadi 15 suara secara aklamasi memilih Syamsuddin Uti.
Menurut Pimpinan Sidang yang juga Bagian Pembinaan Organisasi DPC Partai Demokrat Inhil, Muhammad Sanif kepada pers termasuk riaupos online Sabtu (28/1) persidangan ini sah adanya.
Menanggapi keganjilan cuma hanya ada satu calon, Muhammad Sanif menegaskan sesuai pasal 5 diktum 1 menyatakan setiap yang mempunyai hak suara berhak mengajukan satu nama. Kalau ada dua atau tiga calon kata Muhammad Sanif dia tak tahu. ''Kami cuma tahu satu calon adanya,'' katanya.
Ini musyawarah mufakat. Ditanya adanya rekayasa dibantah Muhammad Sanif. Calon itu menurutnya diajukan sesuai pasal 25 usulan masing-masing hak suara. Bisa saja calon itu dua atau tiga, minimal sebelas orang. Tapi di diktum berikutnya bila terjadi satu calon dan melebihi 50 plus satu maka terpilih aklamasi ketua. Gabkan di pasal 22 dilakukan musyawarah untuk mufakat. ''Dari 15 suara yang hadir secara aklamasi memilih Syamsuddin Uti,'' kata Muhammad Sanif.
Tentang Syamsuddin Uti yang dikabarkan masih aktif sebagai pengurus PBR Inhil, menurut Muhammad Sanif bahwa Syamsuddin Uti sudah mengundurkan diri di PBR Inhil dan sudah membuat surat pernyataan pengunduran diri.
Masalah pemindahan tempat Muscab II dari Tembilahan ke Pekanbaru yang dikabarkan untuk memuluskan terpilihnya Syamsuddin Uti dibantah muhammad Sanif. Menurutnya itu demi keamanan karena pengurus DPP yang mau datang sampai-sampai diamankan karena ada upaya dari pihak tertentu yang akan mengganggu jalannya Muscab II ini di Tembilahan.
''Kalau tak salah saya sampai ke kantor polisi. Karena tak kondusif itu dan atas seizin DPP maka acara dilaksanakan di Pekanbaru,'' katanya.
Masalah kader lama yang tak diakomodir pihak Syamsuddin Uti menurut Muhammad Sanif itu tak mutlak tapi pihaknya tetap memperhatikan kepentingan partai ini ke depannya.Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Riau Drs H Mambang Mit yang hadir dalam Muscab II ini kepada pers menyatakan soal Muscab apakah ilegal itu silakan tanyakan saja ke DPP. ''Saya tak ingin berkomentar,'' katanya singkat. Begitu juga ketika ditanyakan adanya persaingan antara dirinya dengan Drs Ahmad yang juga kader Partai Demokrat yang digadang-gadang akan mendepak Mambang Mit yang pro Anas Urbaningkrum itu, menurut Mambang Mit pihaknya tak mau mengomentari.(azf)