PEKANBARU(RIAUPOS.CO) -- Panitia pelaksana penjaringan Musda X DPD II Golkar Pekanbaru, kini masih melakukan verifikasi berkas calon yang ingin maju di Musda tersebut. Panitia memastikan, verifikasi akan selesai dalam dua tiga hari ke depan, atau akan diumumkan dalam pekan ini.
Seperti diketahui, Musda X DPD II Golkar Pekanbaru akan digelar pada 30-31 Agustus 2020 ini, di Hotel Alpha Pekanbaru. Musda ini dihelat seiring habisnya periodesasi Ketua DPD II Golkar Pekanbaru di bawah komando Sahril SH MH.
"Saat ini kita dalam tahapan verifikasi, sebelumnya tahapan pendaftaran, dan sebelumnya lagi tahapan pengumuman. Dan kita sudah terima berkas 4 calon yang sudah mendaftar," kata Ketua Penjaringan Roni Amriel SH MH, Rabu (26/8).
Sekadar gambaran, 4 calon yang maju dalam Musda X Golkar Pekanbaru masing-masing Sahril SH MH, Masni Ernawati SH MH, Ida Yulita Susanti SH MH dan Parisman Ikhwan. Hanya saja, 4 calon ini masih berstatus kandidat. Sebab, panitia masih memverifikasi persyaratan calon yang diserahkan ke panitia pekan lalu.
Lebih lanjut dijelaskan Roni Amriel, setidaknya ada 10 persyaratan yang wajib dipenuhi 4 calon tersebut. Di antaranya pernah menjadi pengurus partai Golkar selama satu periode penuh, pendidikan minimal S1, aktif terus menerus menjadi anggota partai Golkar sekurang-kurang 5 tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai lain.
Selanjutnya, calon dinyatakan lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan kader partai Golkar, memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela (PD2TL), memiliki kapabilitas dan akseptabilitas, tidak terlibat G-30 S/PKI, bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam partai Golkar, berdomisili di wilayah/kota yang bersangkutan.
Kemudian, tidak memiliki hubungan suami istri atau keluarga sedarah dalam satu garis lurus ke atas dan ke bawah yang duduk sebagai anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan kabupaten/kota mewakili partai politik lain atau menjadi pengurus partai politik lain dalam satu wilayah yang sama.
"Persyaratan ini lah yang diverifikasi kebenaran, validitas, sesuai dengan juklak. Intinya, kita lagi periksa semua berkas calon, dan dua hari sampai tiga hari ke depan, kita akan umumkan siapa bakal calon yang lolos pada Musda. Kami mohon waktu dulu untuk memverifikasi," pintanya.
Untuk dapat menjaga objektifitas masa penjaringan dan pelaksanaan Musda, sebut Roni Amriel, pihaknya melibatkan tenaga ahli dari kalangan akademisi, untuk menterjemahkan dokumen dengan aturan. Nantinya, para ahli ini juga yang akan mengumumkan secara legal opinion yang berkaitan dengan verifikasi berkas.
"Kalau secara aturan, memang tidak ada aturan untuk melibatkan tenaga ahli, karena cukup SC saja. Tapi agar objektif, kami ingin musda Golkar ini bermutu dan berkualitas, ini juga untuk menjaga persepsi yang macam-macam," tegasnya lagi.
Roni juga menyinggung mengenai adanya aksi demo yang sempat terjadi, yang dianggap dapat merusak marwah partai. Pihaknya juga sudah mengambil sikap, dengan memanggil secara kepartaian para pelaku aksi.
Namun sayangnya, pada panggilan pertama mereka tidak datang. Pihaknya juga akan melakukan panggilan kedua. Tujuannya semata-mata, hanya ingin untuk minta klarifikasi dari dari tuduhan yang disebutkan.
"Intinya, aksi demo itu merupakan saluran yang tidak tepat, meski itu adalah hak setiap warga negara. Apalagi Musda ini merupakan pertarungan internal partai, atau kompetisi partai. Salurannya itu, kalau ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang tepat komunikasikan ke DPD Partai Golkar Pekanbaru," tegasnya.
Aksi demo itu juga, tambah Roni yang juga mantan anggota DPRD Pekanbaru ini, mengangkangi pesan dan amanah dari Ketua Golkar Provinsi Riau Syamsuar yang juga merupakan Gubernur Riau. Syamsuar meminta, semua kader diminta menjaga soliditas dan Marwah partai .
Yang jelas, dari aksi itu kita sudah tahu siapa yang mengkoordinirnya. Tapi kita cukup tahu saja. Akan ada sikap lain yang akan diambil. Karena jelas tidak menjunjung marwah partai dan hanya memecah belah," katanya.
Laporan: Agustiar (Pekanbaru)