PEKANBARU (RP) - Dua dari tiga lembaga survei menyatakan akan menggelar quick count dalam pemungutan suara Pemilihan Gubernur Riau 2013 putaran kedua. Sebelumnya sudah ada tiga lembaga yang meminta data tentang tempat pemungutan suara (TPS) ke KPU Riau yaitu Asosiasi Ilmu Pilitik Indonesia (AIPI) Riau, Indo Barometer dan Jaringan Suara Indonesia. Namun saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (25/11) hanya AIPI dan Indobarometer saja yang menyatakan menggelar quick count (penghitungan cepat).
Ketua AIPI Dr Hasanuddin mengatakan mereka sudah mengerahkan 183 personel untuk mengerjakan quick count dalam Pilgubri putaran kedua.‘’Kami akan mengumpulkan data penghitungan suara di TPS dari 163 kecamatan di 12 kabupaten/kota. Data itu dilaporkan melalui pesan atau telepon dan akan kami kumpulkan di Dekanan Fisip Universitas Riau dan diolah,’’ kata Hasanuddin, Senin (25/11).
Dikatakan Hasanuddin mereka akan mempublikasikan data setiap 15 menit mulai sejak hasil penghitungan suara selesai di TPS. ‘’Kami publis hasilnya setiap 15 menit dan sekitar empat jam setelah penghitungan suara akan dapat hasil quick count-nya,’’ kata Hasanuddin.
Soal dana untuk penyelenggaraan, Hasanuddin mengatakan dana yang mereka peroleh bebas dari intervensi kedua pasangan calon yang maju di putaran kedua.‘’Dana riil kami Rp168 juta dari Universitas Riau dan bukan soal dana, tapi ini pengabdian dari kami untuk mengawasi dan mengontrol pemilihan kepala daerah di Riau,’’ kata Hasanuddin.
Sementara di tempat lain, Kodori dari Indo Barometer juga mengatakan akan menggelar quick count. Namun tidak ada informasi tentang dimana tim dari Indo Barometer akan menggelar hasil quick count mereka.”Kepastiannya tanggal 27 November saat hari H, jadi tunggu saja tanggal mainnya,’’ kata Kodori.
Namun dari Area Koordinator Jaringan Suara Indonesia Ricardo mengatakan dari kantornya belum ada persiapan sampai saat ini. ‘’Sepertinya kami tidak jadi menggelar quick count, tadi (kemarin, red) saya sudah konfirmasi ke kantor,’’ kata Ricardo.
Soal apa kendala sehingga Jaringan Suara Indonesia tidak jadi menggelar quick count, Ricardo mengatakan masih dibahas secara internal. ‘’Belum bisa kami sebutkan, masih dibicarakan internal,’’ kata Ricardo.(rul)